Magelang (Bimas Buddha) --------- Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) ke-XI secara resmi ditutup oleh Dirjen Bimas Buddha pada Sabtu malam (04/10/2023).
Supriyadi mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya pelaksanaan Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) ke-XI dapat kita laksanakan dengan tertib, baik, lancar dan sukses.
“Dengan selesainya kegiatan STG ini tentu telah dapat dipilih dan ditentukan para pemenang yang patut menyandang predikat yang terbaik ditingkat nasional. Saya percaya penentuan dan pemberian pemenang benar-benar atas dasar penilaian yang obyektif dari para juri,” ungkap Dirjen.
Supriyadi juga menyampaikan selamat kepada para pemenang yang telah berhasil meraih juara sementara bagi yang belum berhasil saya berharap dapat lebih meningkatkan kemampuannya agar di tahun mendatang pada penyelenggaraan STG kedepan dapat meraih juara.
“Kepada seluruh peserta saya berpesan kita datang kesini memang untuk sebuah sayumbara, tetapi jangan lupakan tentang persahabatan, siapapun yang kemarin dihadapi dalam perlombaan bukanya musuh yang harus dihabisi tetapi mungkin akan menjadi sahabat di masa depan untuk berkolaborasi,” jelasnya.
Dirjen menambahkan Swayamvara Tripitaka Gatha tentu akan di laksanakan secara berkesinambungan karena pada hakekatnya merupakan salah satu upaya dari umat Buddha untuk meningkatkan kualitas penghayatan agama yang diyakininya.
Terkait hal itu menurutnya ada satu hal yang membanggakan bahwa dalam penyelenggaraan STG kali ini umat Buddha di tanah air walaupun jumlahnya lebih kecil namum tetap mampu melaksanakan kegiatan yang bersekala nasional.
“Kita patut bersyukur dan bangga bahwa agama telah mampu menjadi katub pengaman dalam proses pembangunan bangsa kita dimana lewat pendekatan agama segala sesuatu persoalan bangsa yangsangat sulit akan dapat diselesaikan dengan baik dan damai. Nilai luhur agama telah mampu menjadi jiwa dari setiap langkah pembangunan bangsa namun demikian agama sebagai katub pengaman akan senantiasa dihadapkan sebagai tantangan sebagai pembinaan spiritual.
Dalam kesempatanya ada tiga pesan yang disampaikan Dirjen, pertama pembinaan mental spiritual harus benar benar sampai pada kedalaman ajaran tidak hanya pada bentuk doktrinasi apalagi dijadikan sebagai dalih pembenaran sebagai bentuk untuk mencapai tujuan tertentu.
“Kita akan menghadapi masa-masa peralihan kepemimpinan karenanya pada seluruh umat Buddha, Saya berharap keyakinan yang kita miliki jangan untuk disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik,” harap Dirjen.
Yang kedua lanjut Supriyadi para pemuka diharapkan terus konsisten dan konsekuen dengan jabatan terhormat yang disandangnya agar tidak mngurangi sikap keteladanan yang melekat pada jabatan tersebut. “Para memuka agama akan terus menjadi teladan dalam kemajuan spiritual umat buddha Indonesia,” ajaknya.
Dan yang ketiga Dirjen berharap agar semuanya dapat mengaktualisasikan pembinaan keagamaan seiring seirama dengan perkembangan jaman utamanya bagi generasi muda yang penuh dinamika dan senang kepada hal hal yang baru.