Jakarta (Humas Buddha) --------------- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha selenggarakan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Program Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran Tahun Anggaran 2023, Selasa (26/07).
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Nyoman Suriadarma dalam kesempatan membuka kegiatan menyampaikan bahwa tahun 2022 terdapat pergeseran angggaran.
“Meskipun secara umum di tahun 2022 terdapat beberapa pergeseran terkait anggaran karena beberapa faktor terutama pandemi, hendaknya semangat selalu dikedepankan dalam melayani umat dan masyarakat,” jelasnya.
Nyoman meyebutkan bahwa untuk menuju penambahan anggaran harus dilakukan koreksi internal sebagai ASN.
“Masih banyak diperlukan kolaborasi salah satunya dalam hal pelayanan kepada umat agar lebih maksimal, agar tidak memunculkan banyak keluhan bagi kita sebagai ASN untuk melayani umat,” ungkap Plt. Dirjen.
Lebih lanjut Nyoman mengatakan bahwa walau anggaran masih minim ke depan akan dilaksanakan kegiatan bersifat nasional yang sempat tertunda, salah satunya Swayamvara Tripitaka Gatha (STG).
“Sekarang juknis sedang dimatangkan, formulasi lombanya juga sedang didesain ulang agar tidak melebar kemana-mana,” harapnya.
Kepada Pembimas Plt. Dirjen mengajak untuk mengatur strategi agar bekerja sama dengan pemerintah provinsi atau pemerintah daerah masing-masing guna mendukung kontingennya di kancah nasional tersebut.
Menurutnya jika hal tersebut terwujud, maka akan terjadi penghematan dan tentunya anggaran dapat digunakan untuk alokasi program lain seperti halnya pembangunan vihara.
Terkait anggaran tahun 2023 Ditjen Bimas Buddha sudah memetakan anggaran untuk dialokasikan di masing-masing wilayah, selanjutnya Pembimas agar kembali meneropong secara lebih detil wilayah binaannya dan harus dapat melihat secara prioritas.
Nyoman mengajak jajarannya untuk mendesain ulang kegiatan yang semula dilaksakan di hotel, agar ke depan untuk dialokasikan di desa dengan jumlah umat yang besar, dengan melibatkan kepala desa sebagai narasumber dalam kegiatan moderasi beragama misalnya.
“Bahwa implementasi pemetaan berupa strategi jemput bola lebih mendekati kepada wilayah sesungguhnya pelayanan kepada umat dalam rangka memperkuat keyakinan dan kerukunan tentunya,” tambahnya.
Di akhir sambutan Plt. Dirjen berpesan agar anggaran perjalanan dinas lebih terstruktur ke wilayah, ASN pusat jangan sampai waktunya habis untuk melaksanakan perjalanan dinas sementara di tingkat daerah kesulitan bergerak.
Ketua panitia kegiatan Albert Kumala menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh pegawai pusat dan daerah (pembimas, penyelenggara, kasi), dan operator secara daring serta luring sebanyak 120 orang dari tanggal 26 s.d 29 Juli 2022.