Bogor (Bimas Buddha) ---------- Hari Jadi Bogor ke-543 resmi digelar dengan meriah pada Rabu, 11 Juni 2025. Untuk pertama kalinya, enam tokoh lintas agama berdiri bersama membuka satu acara di Tajurhalang diantaranya Y.M. Bhante Subhin Goshito Mahathera (Buddha), Romo Mikael Endro (Katolik), Pendeta Andreas (Kristen), Pemangku Made Tirtayasa (Hindu), K.H. Dimyati (Islam), dan Js. Nihay (Khonghucu). Momen langka ini diharapkan menjadi awal terciptanya toleransi yang kuat, tidak hanya di Tajurhalang, tetapi juga di berbagai wilayah lainnya.
Acara ini digagas oleh Kecamatan Tajurhalang bersama Yayasan Pelita Talenta Berdaya yang dipimpin oleh Carren Chaterina, S.H., M.H., dan mendapat dukungan penuh dari Camat Tajurhalang Ivan Pramudia. Lebih dari 1.400 warga mengikuti jalan sehat dan senam massal. Kemeriahan berlanjut dengan gerakan pangan murah, lomba fashion show, hingga pengobatan gratis. Di tengah keramaian, Carren memimpin langsung di lapangan, menyatu bersama warga dan relawan.
Sebanyak 60 pelaku UMKM lokal meramaikan bazaar rakyat. Mereka diberi fasilitas tempat berdagang secara gratis, tanpa pungutan sewa. “Baru kali ini jualan bebas pungutan, kami merasa dihargai,” ujar salah satu pedagang. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Carren dan yayasannya dalam membina ekonomi masyarakat dari akar rumput secara nyata.
Area pengobatan gratis dan pembagian doorprize pun tak kalah diminati. Warga dari berbagai kalangan terlihat antusias, antre demi layanan kesehatan dan kesempatan memenangkan hadiah. Di antara riuh hiburan rakyat dan tarian tradisional, terasa semangat kebersamaan yang kuat antara warga, aparat, dan panitia.
“Tajurhalang Fest 2025 bukan sekadar perayaan daerah, melainkan ruang inklusi sosial, kolaborasi antarumat beragama, serta panggung bagi rakyat untuk bersuara dan bergerak,” ungkap Carren Chaterina.
Nama Carren Chaterina menguat sebagai penggerak perubahan yang memulai dari Tajurhalang, menuju Bogor dan Indonesia yang lebih toleran dan berdaya.