Jakarta (Humas Buddha) ------------- Dalam mensinergikan pemanfaatan Candi Borobudur dengan beberapa stakeholder, PT. TWC Gelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Spiritual Buddhism di Kawasan Borobudur, Kamis (14/12/2022).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi dalam kesempatannya menyampaikan, melalui diselenggarakannya FGD ini akan didapatkan pemahaman yang utuh terhadap beberapa hal yang pada saat ini masih menjadi persoalan di lapangan terkait pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha.
Direktur SDM dan Digital Injourney Herdi Harman mengatakan bahwa dengan forum ini dapat menyampikan masukan dan aspirasi.
“Melalui forum ini diharapkan agar seluruh peserta menyampaikan segala masukan dan aspirasinya sehingga pada nantinya akan dihasilkan rekomendasi pada pihak terkait terhadap peningkatan spiritual tourism di Indonesia khususnya di Candi Borobudur,” jelasnya.
FGD dilaksanakan selama 1 hari dengan tujuan untuk mendengarkan masukan dan diskusi bersama stakeholder terkait berkenaan pemanfaatan Candi Borobudur sebagaimana amanat yang tertuang dalam Memorandum Of Understanding (MOU) Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Agama Umat Hindu dan Buddha Indonesia dan Dunia pada tanggal 11 Februari 2022.
Forum diskusi diselenggarakan oleh PT. TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Kantor Injourney Gedung Sarinah lantai 14, Jakarta Pusat dengan mengundang beberapa stakeholder seperti Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Pemda Magelang, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), PT. TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Walubi, Permabudhi, KCBI, tokoh lembaga/majelis agama Buddha, ABTO, APTABI dan ADABI.