Dirjen Bimas Buddha Supriyadi bersama pejabat eselon 1 kementerian agama hadiri program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama dan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia, Jakarta, Rabu (15/3/2023)
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, Rabu s.d. Jumat, 15 s.d. 17 Maret 2023 dengan tema “Melandaskan Nilai, Membangun Budaya” yang dibuka secara langsung oleh Inspektur Jenderal Faisal.
Faizal menyampaikan bahwa Inspektorat Jenderal memiliki peran yang strategis dan dituntut untuk bergerak cepat dan lincah mengikuti kebutuhan zaman, termasuk dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap korupsi.
“Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pencegahan korupsi yang berbasis keluarga. Untuk itu, bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) kementerian Agama dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia, Itjen Kemenag menginisiasi program Kusemai Nilai,” tegasnya.
“Dalam upaya meneguhkan komitmen pencegahan dalam pengawasan, berbagai upaya telah ditempuh. Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pencegahan korupsi yang berbasis keluarga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Irjen menjelaskan tentang sinergi Itjen dengan Dharma Wanita dilandasi pemikiran bahwa salah satu komponen penting dalam membangun budaya integritas adalah memastikan bahwa DWP Kemenag, sebagai salah satu komponen penting dalam ekosistem Kemenag memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk mengajarkan dan memberi contoh implementasi nilai-nilai integritas, nilai-nilai Dasar Kemenag & Core Values ASN BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari.
Plt. Sekretaris Kastolan mengatakan bahwa Program Kusemai Nilai ini merupakan pengembangan dari program pengawasan dengan pendekatan Keluarga-SPAK Kemenag, menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai anti korupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial masing-masing.
Kastolan berharap rogram ini menjadi gerakan internal Kementerian yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas sebagai unsur penting dalam pembangunan Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi.
“Agar program Kusemai Nilai berjalan secara baik, maka diperlukan Training of Trainer (ToT). Para peserta yang telah mengikuti ToT ini diharapkan mampu menjadi pelopor dan penggerak perubahan untuk menyemai nilai-nilai antikorupsi yang merupakan salah satu komponen penting dalam membangun ekosistem budaya antikorupsi, khususnya di lingkungan Kemenag,” pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi/tanya jawab, game, tayangan video, simulasi dan penyusunan rencana aksi yang dihadiri oleh 150 orang peserta terdiri dari Pegawai pada Kementerian Agama, unsur masyarakat, calon agen, dan pelopor perubahan Kusemai Nilai.