Jakarta (humasbuddha) ---- Indonesia kaya dengan keanekaragaman budaya, agama, suku dan bahasa yang menstabilkan dirinya sebagai salah satu bangsa yang memiliki masyarakat multikultural. Keanekaragaman tersebut akan menjadi tantangan besar apabila tidak disikapi dengan bijak dan arif terkhusus dalam hal agama.
Oleh karena itu, Ditjen Bimas Buddha gelar Pembinaan Moderasi Beragama bagi Pemuda Buddhis di Jakarta (13/03). Ketua panitia, Suratman mengatakan bahwa kerukunan umat beragama harus dijaga dan dipelihara.
"Kegiatan ini seyogyanya dilaksanakan sebagai upaya menjaga dan memelihara kerukunan beragama," ungkapnya dihadapan Pemuda Buddhis.
Selanjutnya, Suratman ungkap kegiatan ini dapat merumuskan kesepahaman dalam toleransi kerukunan intern umat beragama.
"Adapun tujuannya yakni memberi pemahanan moderasi beragama sehingga nantinya dapat merumuskan kesepahaman dalam toleransi kerukunan intern umat beragama," lanjutnya.
Menghadirkan narasumber, yakni (1) Caliadi (Pemuda dan Tantangan Era Disrupsi), (2) Lukman Hakim Saefudin (Moderasi Beragama), dan (3) Irene Camelyn Sinaga (Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila bagi Pemuda).
Kegiatan berlangsung selama 1 hari dengan diikuti sebanyak 80 peserta terdiri dari Pemuda Buddhis perwakilan Hikmahbudhu, Gemabudhi, Sekber PMVBI, PATRIA, Zhen Fo Zong Kasogatan, I Kuan Tao, Majubuthi, Persadabumi, Permabudhi, Mahayana, NSI, MNSBDI, dan Generasi Muda Walubi.