Dirjen Bimas Buddha, Caliadi buka kegiatan Penyusunan Pedoman Pengintegrasian Moderasi Beragama, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Inklusi Perpajakan dalam Pembelajaran di Semarang (10/03).
Singgung tentang pentingnya moderasi beragama, Dirjen menyoroti permasalahan yang kini dihadapi oleh bangsa Indonesia terutama dalam kehidupan beragama, pendidikan, hukum, sosial, budaya, sosial, dan aspek lainnya. Seperti masuknya paham-paham radikal dan tindakan intoleransi juga merupakan contoh nyata yang meresahkan sekaligus harus dihentikan.
Hal tersebut juga diperparah dengan terjadinya degradasi moral masyarakat. Begitu banyaknya masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia membuat kondisi saat ini semakin memprihatinkan. Oleh karena itu, mengajak dunia pendidikan turut serta menjadi bagian penting yakni sebagai solusi permasalahan tersebut.
“Adanya permasalahan-permasalahan di Indonesia, maka saya rasa dunia pendidikan harus mengambil peran penting untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas,” tegas Caliadi dalam sambutannya di hadapan peserta kegiatan.
Ia berharap bahwa setiap peserta dapat sungguh-sungguh menjadikan pendidikan sebagai pedoman tersebut dan bentuk kontribusi nyata para dosen PTAB dalam pengintegrasian moderasi beragama, pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan yang akan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 9 s.d 12 Maret 2020. Diselenggarakan oleh Subdit Pendidikan Tinggi dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang dari perwakilan PTKB Negeri dan Swasta se-Indonesia.
Tujuan dari kegiatan ini untuk menyatukan serta menyamakan persepsi para dosen PTAB yang kemudian akan tercipta output kegiatan berupa tersusunnya Pedoman Pengintegrasian Moderasi Beragama, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, dan Inklusi Perpajakan dalam Pembelajaran di Lingkungan perguruan tinggi keagamaan Buddha,” papar Suyanto dalam laporannya sebagai ketua panitia penyelenggara.
Hadir pula dalam acara pembukaan kegiatan Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Sutarso.