Cilacap (Bimas Buddha) ----------- Umat Buddha wilayah Kabupaten Cilacap, Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung dan Semarang lakukan Puja Api Homa Pemberkahan dan Penyeberangan Vajrasattva bertempat di Vihara Vajra Bumi Giri Putra Desa Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Rabu (26/06/2024).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang baik kepada pemerintah daerah yang telah memberikan fasilitas dan perhatian kepada umat Buddha di Desa Segaralangu, atas segala perhatian yang telah diberikan.
Supriyadi menyebut bahwa hari ini belajar kembali tentang ajaran jawa yang kita lakukan dan di pegang teguh. “Ada satu kata atau satu kalimat yang hari ini dapat saya lihat dan saya pastikan itu terjadi di tempat ini, yakni hati suci marganing rahayu. Hati yang suci dan bersih adalah jalan kita menemukan keselamatan lahir dan batin untuk kebahagiaan,” jelasnya.
“Dan kemudian hari ini saya menemukan situasi walaupun hari ini ada saudara kita yang hajatan, tetapi memberikan ruang kepada kita untuk menyelesaikan proses ibadah ritual yang ada di vihara ini,” tambah Supriyadi
Dirjen juga mengatakan bahwa dirinya melihat ada sebuah rasa dibangun yang tumbuh tidak ada paksaan apapun bisa menerima kondisi yang ada, sehingga kita harus menempatkan ungkapan hati suci itu, implementasinya adalah kita bisa saling menerima, kita bisa mengontrol cinta kasih, kita bisa melepaskan rasa ego, lobha, dosa, dan moha.
Ketua Majelis Agama Buddha Zhen Fo Zong Trantrayana Kasogatan Indonesia, Winarni Harsasono menjelaskan bahwa Vihara Vajra Bhumi Giri Putra adalah vihara di bawah binaan Zhen Fo Zong yang terbesar di Cilacap dan sebagai pusat perwakilan di Cilacap.
Winarni juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dirjen Bimas Buddha yang telah memberikan bantuan gamelan dan pemerintah Kabupaten Cilacap utamanya BPN Cilacap yang telah menerbitkan sertifikat vihara.
“Terimakasih kepada Camat Cipari dan Kepala Desa Cilacap yang telah mengayomi masyarakat Buddha di Segaralangu Cipari ini,” ungkapnya.
Sementara Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono, mengungkapkan dirinya sangat senang dengan umat di Cilacap terutama dari Cipari dan kali ini merupakan kedatangannya yang ke 4.
Tanto juga sampaikan bahwa di Jawa Tengah masyarakat minimal melaksakan hari raya tiga kali, yaitu Lebaran, Natal, dan Waisak, dimana umat beragama saling bantu ketika merayakan hari raya. Ia menyontohkan saat momentum Waisak saat acara Thudong teman-teman Muslim dan agama lainnya saling bantu demikian pula sebaliknya.
Camat Cipari Kusnadi dalam kesempatan hadir menyebut bahwa Indonesia kaya yang tersatukan dalam Bhinekkha Tunggal Ika, dan seterusnya dapat terus bersatu dan bisa mencapai Indonesia Emas di 2045.
Menurutnya menghargai semua perbedaan harus terus terjaga dari sejak dulu dan terus akan terjaga termasuk umat Buddha di vihara ini. Di Segaralangu komplit ada Islam, Kristen, Buddha, ini adalah perwujudan Indonesia Kecil.
Kusnadi juga sangat apresiasi umat Buddha yang selalu mendoakan "semoga semua makhluk bebahagia,” ini adalah hal yang luar biasa karena mendoakan semua makhluk yang nampak dan tidak nampak ada manusia hewan dan makhluk lainnya,” ujarnya.