Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Ariyati sebut Semua Pihak Punya Peran dalam Pencegahan Kekerasan Seksual

Sabtu, 02 Desember 2023
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) --------- Dalam menberikan pemahaman dan kesadaran mengenai kekerasan seksual, Wanita Theravada Indonesia (WANDANI), Gelar Talkshow mengusung tema “Jaga Dia Aman-We Stand with Sexual Violence Victims”.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Pelaksana Ditjen Bimas Buddha Ariyati Kartini mengatakan, semua pihak memiliki peran strategis dalam bertanggung jawab dan mempraktikkan upaya pencegahan kekerasan seksual.

“Pemerintah memberi perhatian yang sangat serius untuk mengatasi hal ini dengan mengeluarkan beberapa kebijakan seperti undang-undang nomor 12 tahun 2022 yang menyatakan bahwa, kita semua bertanggung jawab dalam upaya pencegahan kekerasan seksual,” ujar Ariyati di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/12/2023).

“Pemahaman yang baik terhadap berbagai tindak perilaku wajib dimengerti agar kekerasan seksual tidak terjadi baik di lingkup keluarga, sekolah, organisasi, ataupun masyarakat sekitar. Kita harus mengendalikan diri yang baik atas ucapan dan tindakan yang mungkin kita anggap sebagai candaan tapi belum tentu diterima dengan baik oleh orang lain,” jelasnya.

Ariyati Kartini berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman kita tentang kekerasan seksual di lingkungan sekitar, terutama di lingkunagan organisasi agama Buddha dan institusi Pendidikan agama Buddha. Dan menjadi agen perubahan yang berkomitmen untuk mencegah dan mengatasi kekerasan seksual bersamasama, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai bebas dari ancaman kekerasan seksual.

Ketua Devisi Perlindungan Perempuan dan Anak, Leny Viola menyampaikan bahwa Wandani sudah satu tahun ini telah memiliki divisi untuk menangani kasus kekerasan seksual pada perempuan.

“Hadirnya divisi setelah banyaknya kejadian kekerasan seksual selama pandemi. Laporan demi laporan ini menggerakkan hati Wandani untuk memberikan advokasi  dan sosialisasi kepada komunitas perempuan buddhis, khususnya berbasis Theravada,” ungkap Leny.

Leny Viola menambahkan saat mendirikan divisi penanggulangan kekerasan seksual ini berkonsultasi dengan Komnas Perempuan. "Kami punya anggota tersebar di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dalam advokasi, sosialisasi dan solusinya," sebutnya.

Sementara Komisioner Komnas Perempuan, Tiasri Wiandani menjelaskan kekerasan seksual pada perempuan merupakan tindakan kejahataan kemanusiaan. “Untuk itu pelaku kekerasan seksual harus mendapatkan hukuman setimpal karena efek dari kekerasan seksual pada korban lebih berat secara psikologis maupun fisik,” terang Tiasri Wiandani.

Talkshow digelar secara hybrid selama satu hari dengan menhadirkan Psikolog Pendidikan dan Hipnoterapis Erika Kamari Yamin, Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Syailendra Kustiani, dan Advokat Heriyanto dan diikuti oleh beberapa Organisasi Kegamanaan Buddha wilayah DKI Jakarta.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait