Jakarta (Bimas Buddha) ------------ Ribuan Umat Buddha dari berbagai lintas mazab dan organisasi Kabupaten Temanggung mengikuti prosesi ritual selamatan tumpeng panca warna, Selasa (28/02/2023).
Prosesi ritual berkumpul dan dimulai dari Wisma Bhikkhu Jaya Wijaya, Desa Kalimanggis menuju Vihara Dharmasurya, Dusun Janggleng, Desa Telogowungu dengan membawa sarana puja, tumpeng panca warna, gunungan hasil bumi, dan air suci yang diambil dari seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung Temanggung.
Sampai Sampai di Vihara Dharmasurya, sarana puja dipersembahkan pada altar puja, kemudian dilanjutkan dengan doa, rebutan gunungan, dan makan tumpeng bersama.
Pelaksanaan acara atas gagasan dari Manggalia selaku pemangku adat Jawa Buddha yang di restui oleh Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, para Bhikkhu dan Bhikhuni serta Suhu yang berasal dari asli kelahiran Kabupaten Temanggung dan tokoh agama Buddha.
Tumpeng untuk prosesi terdiri tumpeng ponco warno (memaknai bendera Buddhis), tumpeng merah putih (bendera merah dan putih), tumpeng urupe damar (hidupnya sinar /cahaya), tumpeng surya dadari (melambangkan sinar matahari), tumpeng purnama sidhi (melambangkan bulan purnama), dan golong (gunungan palawija serta air berkah sebelumnya di sakralkan dan di berkahi oleh Bhikkhu, Bhikhuni serta Suhu dan Manggalia di kemantenan Kalimanggis (dulu merupakan rumah Lurah Desa Kalimanggis Mangun Sudarmo) tokoh pendiri agama Buddha Desa Kalimanggis.
Tempat tersebut merupakan perkumpulnya umat Buddha dalam mendapatkan Dharma (ajaran Buddha) oleh para Pandita sebelum ada vihara di Desa Kalimanggis.
Ketua Panitia selamatan Suyadi Suryaputra (mengatakan kegiatan selamatan tumpeng untuk keselamatan dan melestarikan budaya.
“Tujuan dari selamatan tumpeng ini ada tiga diantaranya untuk keselamatan vihara dan umat Buddha, menyatukan umat Buddha dalam Dharma, melestarikan budaya jawa dengan menyajikan tumpeng lima macam dan hasil bumi dalam bentuk gunungan,” jelas Suyadi Suryaputra melalui sambungan telephone Kamis (02/02/2023).
Suyadi Suryaputra menambahkan kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun sebagai iven tahunan pada bulan rejeb atau ruwah purnama sidhi (penanggalan jawa) atau bulan februari.
Kita berharap dengan kegiatan selamatan ini umat Buddha di Kabupaten Temanggung bisa lestari dalam mengembangkan ajaran Buddha Dharma.