Tangerang (Bimas Buddha) ------------ Sekitar 800 mahasiswa mengikuti Seminar Internasional “Promotion and Preservation of Buddhists Heritage” secara daring dan luring bertempat di Auditorium Vipassi Universitas Buddhi Dharma Kota Tangerang pada (03/07/2023).
Seminar diadakan secara Hybrid dengan menghadirkan key note speaker dari dalam dan luar negeri diantaranya Phrakhrusamu Sanitwong Wuttiwangso (Director of Media dan Communications Department from Thailand), Master Thich Nhat Tu, D.Phil (Standing Vice Chancellor Vietnam Buddhist University), Dr. Pornchai Palawadhammo (President of World Alliance of Buddhists (Thailand), Dr. Lye Ket Yong (Vice President, Asian Digital Heritage Association from Malaysia), Bhante Santacitto Sentot, Ph.D. Head of STAB Kertarajasa.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI) Bhikkhu Ditthisampanno, Ph.D. Thera menyampaikan asosiasi perguruan tinggi Agama Buddha Indonesia yang terdiri dati 12 perguruan tinggi keagamaan Buddha bersama sama mencoba bahu membahu untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan Buddha di Indonesia.
“Kami menyambut baik disini di Universitas Buddhi Dharma, peran dari pada umat Buddha untuk mendirikan universitas yang berkualitas dan memberikan semangat bagi kami bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha bersinergi bahu membahu untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat Buddha di Indonesia pada khususnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatannya memberikan materi Most. Venerable Phrakhrusamu Sanitwong Wuttiwangso menyampaikan bahwa jaman sekarang kita memperoleh berbagai informasi dari sosial media, kita berada dalam dunia baru. Sebagai contoh adanya Cyber Temple di Korea yang dibangun dalam komunitas media sosial (Facebook Community). Secara umum kita bisa memanfaatkan sosial media untuk pengajaran agama Buddha, kita bisa mengakses berbagai pembelajaran Ajaran Buddha secara global melalu berbagai platform sosial media, bisa berbagi (sharing) kutipan yang penuh inspirasi, serta bimbingan meditasi, dan bisa menghubungkan antara masyarakat global dan sangha secara virtual.
Sementara Master Thich Nhat Tu, D.Phil. menjelaskan bagaimana membangun Candi Borobudur sebagai wisata spiritual dan merupakan Candi Buddha terbesar di dunia. Pengembangan Candi Borobudur menurutnya sebagai warisan peninggalan sejarah Buddha di Indonesia bisa memberikan pengetahuan tentang ajaran Buddha melalui relief-relief pada dinding candi. Dalam hal pengembangan wisata spiritual ini, pemerintah Indonesia sangat mendukung.
Selanjutnya Most Venerable Dr. Pornchai Palawadhammo menjabarkan sejarah Buddha yang berhubungan dengan jalur sutra melalui berbagai negara di benua Asia. Ia menambahkan ada berbagai peninggalan situs Buddha di beberapa negara yang dilalui jalur sutra ini. Kedepannya untuk memperkenalkan peninggalan-peninggalan sejarah ini, bisa mengadakan wisata spiritual, khususnya bagi umat Buddha.
Dan kedepannya antar pemerintah agar bisa membuat suatu perjanjian dalam membuat kebijakan bagi wisatawan spiritual ini, khususnya dalam hal ticketing.
Dr. Lye Ket Yong mengingatkan pentingnya melestarikan peninggalan sejarah Buddhis diataranya peninggalan sejarah adalah warisan kita dari masa lalu dan untuk bekal bagi generasi kita di masa mendatang, mengajarkan praktik sejarah, tradisi, identitas, dan kepercayaan kita, sebagai bukti dari penyebaran agama Buddha, artefak, candi, dan monument Keagamaan Buddha sebagai simbol sakral Buddhisme, dimanfaatkan untuk tujuan riset dan pendidikan
Bhikkhu Santacitto, Ph.D. secara virtual menuturkan petingnya pelestarian Candi Borobudur dan candi-candi Buddha lainnya harus dimulai dari umat Buddha, dan ketika umat Buddha datang ke candi, diharapkan agar tidak memanjat stupa dan tidak memegang relief, kita sebagai umat cukup mengagumi dan bisa mendokumentasikan relief-relief tersebut dengan memfotonya.
Bhante mengajak kita belajar untuk memahami apa makna dari relief tersebut, karena relief mengajarkan banyak hal kepada kita. Nenek moyang kita begitu hebat, karena bisa membuat ajaran Buddha menjadi tangible atau berwujud melalui relief-relief di Candi Borobud dan candi lainnya.
Acara Seminar dilanjutkan penandatangan MoU antara Vietnam Buddhist University In Ho Chi Minh City Of The Socialist Republic Of Vietnam dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI), Univesitas Buddhi Dharma Kota Tangerang Provinsi Banten, STABN Sriwijaya Tangerang Provinsi Banten, STAB Nalanda Jakarta, STAB Maha Prajna Jakarta, STAB Dharma Widya Kota Tangerang Provinsi Banten, STIAB Smaratungga Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah, di bidang riset akademik, pertukaran pelajar dan kegiatan kolaborasi.