Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Pembangunan Gedung STABN Raden Wijaya: Langkah Nyata Kemenag Cetak SDM Unggul

Selasa, 24 September 2024
Kategori : Berita

Wonogiri (Bimas Buddha) ------- Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya lakukan peletakan batu pertama (Groundbreaking) pembangunan gedung layanan pendidikan yang berlokasi di Mondromino Wonogiri Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi menyampaikan tahun 2024, atas restu Gus Men Ditjen Bimas Buddha mewujudkan komitmen bersama dengan Bupati Wonogiri melakukan berbagai terobosan di Bidang Pendidikan Tinggi, salah satu yang dilakukan yakni progres pembangunan layanan pendidikan pada Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah.

“Kita siapkan anggaran untuk pembangunan sarana pendidikan kampus, pada STABN Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah dan hari ini dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung layanan pendidikan pada lahan kurang lebih 28.000 m2 untuk membangun gedung Rektorat, Fakultas Dharmacarya dan Dharmaduta, Laboratorium Keagamaan dan gedung Perpustakaan, ini langkah nyata kita dalam menyiapkan sarana pendidikan untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang unggul dan mampu berdaya saing,” sebut Supriyadi pada Selasa (24/09/2024).

Sementara Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya, Dr. Sulaiman menjelaskan bahwa pebangunan ini merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk memajukan pendidikan, yang tidak hanya sekadar mencerdaskan generasi penerus, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, spiritual, dan kearifan lokal.

“Pembangunan gedung layanan pendidikan ini bukan hanya tentang fisik bangunan, tetapi juga simbol dari tekad kita untuk menciptakan generasi yang berdaya saing, bermoral, dan siap menghadapi tantangan global,” jelas Ketua.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana, M.Si. dalam kesempatan hadir menyampaikan peletakan batu pertama pembangunan gedung pelayanan pendidikan di sekolah tinggi agama Buddha Raden Wijaya merupakan hari yang bersejarah karena meletakkan satu pondasi besar untuk pembangunan manusia Indonesia tidak hanya dalam konteks umat Buddha tetapi juga membangun sumber daya manusia di kabupaten Wonogiri.

Lebih lanjut Ari Dwipayana mengatakan kita ingin manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter manusia Indonesia yang memiliki kemampuan untuk mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi mempunyai etos kerja dan juga karakter yang sangat unggul.

“Oleh karena itu bapak ibu sekalian dalam 10 tahun terakhir ini Bapak Presiden Jokowi meletakkan pondasinya tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia itu menjadi komitmen kepedulian dan juga sebuah upaya yang sangat luar biasa dilakukan terakhir ini juga untuk membangun sumber daya manusia,” terangnya.

Koordinator Staf Khusus Presiden menyebut apa yang dilakukan oleh Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Gus Men dan juga Dirjen Bimas Buddha saat ini dengan meletakkan pondasi pendidikan sebagai salah satu lompatan kita untuk menuju masyarakat dan manusia Indonesia yang unggul adalah salah satu hal yang harus kita prioritaskan.

Pada akhir sambutan Koordinator Staf Khusus Presiden berharap bahwa pekerjaan besar ini tidak hanya konkritkan pada hari ini, tetapi berkesinambungan berkelanjutan. “Seperti Raden Wijaya membabat alas untuk membangun keraton Majapahit, maka itulah peran yang harus dilakukan oleh STABN Raden Wijaya dalam membangun sektor pendidikan di Wonogiri, dengan semangat gotong royong, semangat yang guyub kebersamaan diantara semua pihak,” imbuhnya.

Hadir dalam acara groundbreaking pembangunan gedung layanan pendidikan diataranya Bhikhu Sangha, Bupati Wonogiri yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Sriyanto, MM, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Musta’in Ahmad, S.H., M.H, Direktur Utama PT. New Armada, David Herman Jaya, Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono, dan Sivitas Akademika STABN Raden Wijaya serta tamu undangan lainnya.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait