Yogyakarta (Bimas Buddha) ------- Dirjen Bimas Buddha Hadiri Interfaith Diapraxis "Religious Moderation For A Just and Peaceful Civilization" yang digelar di Muallimin Boarding School Muhammadiyah, Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada Rabu (22/11/2023).
Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Buddha menyampaikan selamat atas terlaksananya dialog sebagai wujud upaya mempererat kerja sama antar penganut Buddhis dan penganut Islam.
Dirjen menyampaikan bahwa negara memberikan ruang bagi agama-agama untuk berkembang sebagaimana kebijakan pemerintah membentuk Kementerian Agama yang di dalamnya meliputi layanan mencakup Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha serta Khonghucu.
“Kalau kita melihat jumlah penduduk di Asia, 40% juga menjadi penganut agama Buddha. Inilah sebuah komunikasi yang baik, yang dibangun oleh INEB agar bisa mewujudkan persahabatan sejati di mana kita tahu bahwa agama sesungguhnya punya peran penting untuk membangun kondisi sosial agar kehidupan semakin baik, rukun damai dengan memahami setiap perbedaan sebagai potensi untuk kita lakukan sebuah komunikasi,” terang Dirjen.
“Perbedaan akan menjadi kekuatan kalau dikomunikasikan, tetapi perbedaan akan menjadi persoalan kalua tidak pernah dikomunikasikan,” imbuh Supriyadi.
Dirjen berharap bahwa forum dialog yang digagas oleh INEB itu akan terus dilakukan untuk memperkuat dan mempererat kondisi sosial sehingga hubungan antar umat beragama terjalin dengan baik.
Dialog Interfaith ini merupakan kerja sama PP Hikmahbudhi dengan PP Muhammadiyah, International Network In Engage Buddhist (INEB), dan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Hadir pada kegiatan tersebut, Pimpinan PP Muhammadiyah, Direktur Mualimin Yogyakarta Dr. Ali Aulia. Lc. M.hum, Sekretaris eksekutif INEB Mr. Somboon Chungprampree, Duta Besar Yuli Mumpuni Widarso yang juga sebagai Penasihat Lembaga Hubungan Kerja Sama Internasional PP Muhammadiyah, Vidyananda selaku Komite Eksekutif INEB, dan delegasi dari berbagai negara.