Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Ketua STABN Raden Wijaya Promosikan Praktik Moderasi Beragama dalam Menjaga Persatuan Bangsa

Rabu, 07 Agustus 2024
Kategori : Berita

Hawassa, Ethiopia (Bimas Buddha) --------- Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri, Dr. Sulaiman, Ph.D., menjadi salah satu pembicara yang bertajuk “Diplomacy of Religious Moderation to Build Interfaith Dialogue” atas undangan dari Embassy of the Republic of Indonesia in Addis Ababa, bekerja sama dengan Kementerian Agama dan didukung oleh Indonesia Ethiopia Friendship Club, Chapter Hawassa pada 5 Agustus 2024

Acara dibuka dengan Welcoming Remarks oleh H.E. Dr. (H.C.) Al Busyra Basnur, S.H., LL.M., diikuti oleh Remarks dari Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. Keynote Speech disampaikan oleh Dr. Ambaya Ogato, Komisioner Ethiopian National Dialogue Commission.

Dalam presentasinya, Dr. Sulaiman menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa praktik keagamaan yang beragam di Indonesia dijamin oleh konstitusi.

Menurutnya, moderasi beragama tidak mengharuskan umat beragama meninggalkan praktik-praktik keagamaan mereka, namun lebih kepada pelaksanaan praktik jalan tengah yang mengedepankan toleransi dan saling menghormati.

“Dialog dari hati ke hati adalah satu kunci untuk memandang kesaling tergantungan kita di muka bumi ini. Menggunakan praktik Buddhis, ‘Maitri’ atau cinta kasih Universal, berharap semua makhluk hidup berbahagia,” jelasnya.

Dr. Sulaiman juga berbagi tentang pengalaman pribadinya dalam berdialog lintas agama dengan saudara perempuannya, Hj. Sulastri, Lc., M.Pd., yang dituangkan dalam sebuah buku populer berjudul Main-main dengan Mind: Kekuatan Meditasi dan Dzikir. Buku tersebut merupakan hasil kajian akademik yang memperlihatkan bagaimana perbedaan agama dapat dikelola dengan baik dalam sebuah keluarga.

Selain itu, Dr. Sulaiman menjelaskan berbagai praktik baik yang diterapkan di kampus STABN Raden Wijaya. Kampus tersebut terus mengembangkan aktifitas moderasi beragama bagi mahasiswa melalui kolaborasi dengan kampus-kampus berbasis keagamaan yang berbeda.

“Seperti saat ini kami sedang melaksanakan KKN Moderasi Beragama bersama IAIN Ponorogo dan STAIMAS di Ponorogo,” jelasnya dalam materi From Heart to Heart: Interfaith Dialogue in Families to Academic Action on Campus.

Acara ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Ethiopia melalui penandatanganan MoU dengan berbagai kampus di Ethiopia, menegaskan komitmen kedua negara dalam mempromosikan dialog lintas agama dan moderasi beragama.


Sumber
:
Humas STABN RW
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait