Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Hadiri Asalha Mahapuja, Caliadi ajak Pelajari Manuskrip Nusantara

Senin, 15 Juli 2019
Kategori : Berita

Dirjen Bimas Buddha Caliadi menghadiri Asalha/Asadha Mahapuja 2563 B.E di Candi Borobudur (14/07). Dihadapan belasan ribu umat Buddha, Caliadi mengajak untuk mempelajari Manuskrip Nusantara.

“Memaknai peringatan Hari Asadha yang didahului dengan kegiatan pembacaan kitab suci Tipitaka, saya menghimbau kepada seluruh umat beragama untuk tidak pernah berhenti dalam mengkaji dan mempelajari manuskrip nusantara sebagai kekayaan budaya Indonesia,” ucap Caliadi membacakan sambutan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin.

Dari manuskrip nusantara itu dikatakan Caliadi, selain memperkaya pengetahuan kita tentang masa lalu, juga bisa belajar tentang bagaimana para pendahulu membumikan ajaran agama dengan perekat budaya. 

“Dari situ, kita bisa belajar untuk beragama dengan lebih rendah hati, kita belajar beragama secara moderat, dapat menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak,” jelas Caliadi.

Sejarah mencatat bahwa Agama Buddha secara kultural lanjut Caliadi turut memberikan warna yang khas dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Banyak sekali jejak sejarah dari agama Buddha yang bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik dalam budaya maupun peradaban bangsa Indonesia. 

“Secara historis, agama Buddha banyak meninggalkan fakta sejarah, baik dalam bentuk bangunan-bangunan bersejarah berupa candi-candi, salah satunya adalah Candi Borobudur yang menjadi keajaiban dunia ataupun karya sastra berupa tulisan manuskrip nusantara, seperti kitab Sanghyang Kamahayanikan, Sutasoma, dan Kunjarakarna,” jelas Caliadi.

Peringatan Asalha Mahapuja ini menutup rangkaian acara Indonesia Tipitaka Chanting, yang berlangsung sejak 12 Juli lalu. Pada acara tersebut dilakukan pembacaan Kitab Suci Tipitaka oleh seribu lebih umat Buddha.

Hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sanghanayaka Sangha Theravada Indonesia, Y.M. Subhapanno, Mahathera, Ketua Permabudhi Arief Harsono, beberapa pejabat terkait di Kab. Magelang, perwakilan tokoh lintas agama, beserta belasan ribu umat Buddha.


Sumber
:
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait