Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Kathina Merupakan Waktu yang Tepat Bagi Umat Buddha untuk Berdana

Sabtu, 09 November 2024
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) --------- Untuk meningkatkan keyakinan dan mengingatkan kembali atas peristiwa penting yang berkaitan dengan kehidupan Buddha, umat Buddha Indonesia dalam setiap tahunnya memperingati empat hari besar keagamaan diantaranya peringatan Waisak, Kathina, Asadha dan Magha Puja.

Pada bulan November ini umat Buddha kembali memperingati hari besar Kathina. Peringatan Kathina dilaksanakan setelah para bhikkhu menyelesaikan masa Vassa.

Vassa adalah sebuah praktik yang dijalankan oleh para bhikkhu untuk berdiam diri di suatu tempat pada musim penghujan, dengan memperdalam Buddhasasana sekaligus menghindarkan diri dari bahaya yang timbul karena alam. Tujuan lainnya adalah untuk menghindari ketidaksengajaan para bhikkhu merusak tumbuhan atau melukai makhluk hidup yang muncul di saat musim hujan.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menyampaikan peringatan Kathina ini merupakan waktu yang tepat bagi umat Buddha untuk berbuat kebajikan dengan berdana kepada para bhikkhu setelah para bhikkhu menyelesaikan masa Vassa.

"Dalam melaksanakan persembahan dana Kathina atau sanghadana, umat Buddha harus penuh keyakinan dengan hati yang bahagia,” jelas Supriyadi pada Jum’at (8/11/2024). 

Menurutnya persembahan atau pemberian dana yang dilakukan seperti itu, akan memperoleh manfaat yang sangat besar, Hal ini sebagai perwujudan rasa syukur dan terima kasih atas nasehat, dorongan, dan bimbingan untuk meningkatkan keyakinan, moralitas atau etika dalam kehidupan.

Supriyadi juga mengingatkan agar umat Buddha  lebih bijak, berhati-hati dan cermat dalam menyikapi beberapa informasi terkait persembahan dana Kathina atau sangha dana secara online. Pastikan betul bahwa informasi tersebut benar adanya.

Pada peringatan Kathina umat Buddha berkesempatan memberikan persembahan kepada bhikkhu berupa empat kebutuhan pokok diantaranya: Jubah (civara), pindapata (makanan), tempat tinggal (senasana), dan obat-obatan (bhesajja) serta bisa melakukan sangha dana secara langsung.

Dana merupakan salah satu bentuk praktik pelepasan, yang pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat serakah, kebencian, dan kegelapan batin. Pelaksanaan praktik dana diharapkan dapat mengikis kemelekatan pada diri seseorang. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktik dana adalah barang atau sesuatu yang akan diberikan merupakan hasil dari pekerjaan yang benar.

Persembahan dana Kathina ataupun sangha dana merupakan salah satu bentuk penghormatan umat Buddha kepada Bhikkhu, dengan melakukan yang demikian itu kita semua akan dapat memperoleh manfaat demi meningkatkan kualitas batin dan keberlangsungan Buddha Sasana.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait