Ambon (Humas Buddha) -------------- Hadiri Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama Plt. Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma sampaikan "Jangan menjadikan agama menjadi sekat, sebaliknya agama dapat membuat manusia saling menyayangi, karena semua agama mengajarkan kebaikan,” Selasa (22/03).
Tahun 2022 dicanangkan sebagai Tahun Toleransi, maka dialog kerukunan perlu melibatkan semua agama sebagai wujud toleransi beragama Nyoman juga berpesan, "Jangan menjadikan agama menjadi sekat, sebaliknya agama dapat membuat manusia saling menyayangi, karena semua agama mengajarkan kebaikan,” jelasnya.
Nyoman menambahkan kebutuhan dasar manusia saat ini adalah kerukunan, percuma kalau mempunyai bahan pokok (beras) tapi tidak rukun apalagi sampai perang, maka kita tidak dapat menikmatinya. Untuk menciptakan kerukunan tidak bisa menyuruh orang lain, tapi rukun kita ciptakan dari kesadaran kita sendiri,” imbuhnya.
Plt. Dirjen sangat menapresiasi kegiatan dialog kerukunan intern umat Buddha dalam upaya meningkatkan pemahaman keagamaan dan meningkatkan kualitas kerukunan umat Buddha di Provinsi Maluku.
Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama diselenggarakan oleh Pembimas Buddha pada Kanwil Kemenag Provinsi Ambon dengan mengusung tema "Ale rasa beta rasa katong samua basudara,” yang artinya "Apa yang kamu rasakan saya rasakan karena kita semua bersaudara" diikuti oleh umat Buddha dari Kota Ambon, Kab. Buru, Kab. Seram Bagian Timur, Kab. Aru, dan Kab. Saumlaki.
Dalam kesempatan Plt. Dirjen menyerahkan Bantuan Rehabilitasi/Renovasi Rumah Ibadah, Bantuan Rumah Ibadah Sehat, Bantuan Operasional Lembaga Pendidikan Keagamaan Buddha secara simbolis dan menyerahkan Tanda Daftar Lembaga Keagamaan Buddha kepada perwakilan lembaga/vihara.
Hadir dalam kegiatan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Maluku diwakili oleh Kabid Pendidikan Madrasah La Fata, Pembimas Buddha Provinsi Maluku Sujiyanto, Ketua WALUBI Provinsi Maluku Wilhelmus Jauwerissa, Ketua LPTG Provinsi Maluku Lie Ruli Rudi, dan Ketua MBI Provinsi Maluku Tri Rahyono dan tamu undangan lainnya.