Jakarta (Humas Buddha) ----------------- Dalam menyiapkan rencana program dan anggaran tahun 2023 Ditjen Bimas Buddha selenggarakan Penyusunan RKA/KL Pagu Alokasi Anggaran 2023 secara hybrid, Selasa (18/10/2022).
Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan alokasi pagu anggaran yang diberikan oleh pemerintah kepada Ditjen Bimas Buddha adalah sesuatu yang wajib kita terjemahkan untuk mewujudkan seluruh kebijakan yang digariskan oleh Bapak Menteri Agama.
“Bahwa Kementerian Agama memiliki 13 dasar strategis, dan Ditjen Bimas Buddha mendukung 11 sasaran strategis melalui 15 sasaran program, ini yang wajib kita pahami bersama bahwa apapun yang kita kerjakan itu adalah dalam rangka untuk mewujudkan sesuatu yang sangat memerlukan kerja keras kita bersama,” jelas Dirjen.
Lebih lanjut Supriyadi mengatakan bahwa kita mulai bekerja dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
“Kerja hari ini adalah dengan cara hybrid meeting dan ini wajib kita mulai, jadikan mindset kita bahwa dengan perkembangan teknologi itu kita berharap sudah mulai memanfaatkan dengan baik sehingga ada efisiensi yang nantinya dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Terkait pagu anggaran tahun 2023 Dirjen menjelaskan, 12,37% program-pendidikan tinggi, 14,95% program PAUD dan wajib belajar 12 tahun, 30,44% program dukungan manajemen dan 24,96% program kerukunan umat dan layanan kehidupan beragama serta 17,28 % pada program kualitas pengajaran dan pembelajaran, dari 5 program ini Bimas Buddha bisa berkontribusi dan tentu wajib kita wujudkan dalam bentuk yang dapat diukur keberhasilannya.
Kepada pejabat/pegawai di daerah Dirjen berharap tidak lagi menggunakan metode atau prinsip hujan gerimis merata di siang hari, kita fokus bersama-sama untuk anggaran ini jumlahnya hanya sebesar 193 miliar dari pagu anggaran 281 miliar, menjadi bergeser karena ada pengalihan pemindahan belanja pegawai di daerah. Kebijakan ini wajib kita sikapi dengan bijak dan dengan mitigasi bagaimana kemudian belanja pegawai khususnya di daerah yang menyangkut belanja pegawai ASN baik guru penyuluh maupun ASN, agar tidak terjadi kendala dalam pembayarannya.
Dirjen mengajak untuk kita bekerja dengan satu semboyan yang pasti yaitu propesional, akuntabel sistimatis, transparan dan inovatif, kita semua bersama sama untuk melakukan tranformasi agar kita bisa mewujudkan layanan yang baik bagi umat Buddha Indonesia.
Hadir dalam acara Penyusunan Penyusunan RKA/KL yakni Jajaran pejabat pusat, perwakilan dari STABN Sriwijaya, STABN Raden Wijaya, KCBI, LPTG DKI Jakarta, Institut Nagarjuna, hadir secara daring (Pembimas Buddha, Kasi dan Penyelenggara Buddha, Operator Sakti Daerah dan Perencana Daerah).
Berikut arah kebijakan Ditjen Bimas Buddha tahun 2023: