Magelang (Humas Buddha) ------------- Semua Peserta Pabbajja Samanera Sementara hari ini lakukan Tudong (Prosesi Dutanga) dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan dilanjutkan ke Candi Borobudur.
Tudong merupakan prosesi jalan bermeditasi merenungkan sifat-sifat luhur dari Sang Buddha Gautama.
Ketua Panitia Penyelenggara Fatmawati menyebutkan Tudong merupakan prosesi berjalan sambil bermeditasi merenungkan sifat-sifat luhur dari Sang Buddha Gautama, dan kegiatan saat ini berjalan di mulai dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan diakhiri di Candi Borobudur, Sabtu (24/12/2022).
Menurut Fatmawati dengan pelaksanaan Tudong semoga para Pabbajja Samanera mendapatkan pencerahan.
“Semua Samanera yang telah mengikuti semoga mendapatkan pencerahan didalam hati dan batin mereka meningkatnya keyakinan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha mendapatkan pelajaran sebagai seorang murid Sang Buddha agar dapat merefleksikan sifat-sifat luhur dari Sang Buddha.
Prosesi Tudong diakhiri dengan tabur bunga yang harum dan wangi oleh umat, kepada semua peserta Pabbaja Samanera.
Direktur Pemasaran Pelayanan dan Pengembangan Usaha TWC Hetty Herawati menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan hasil kerja keras dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia yang saat ini bekerja sama juga dengan STABN dan elemen masyarakat.
“Acara ini yang pertama kali dengan jumlah Samanera 500 orang bahkan juga dari manca negara, otomatis ini juga meningkatkan promosi terhadap Candi Borobudur, dan yang kami hargai adalah melibatkan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Hetty Herawati menambahkan kedepan akan memberikan banyak manfaat ekonomi sosial, bagi komunitas sekitar Candi Borobudur.
“Ini sebuah contoh bagaimapun Candi Borobudur bisa menunjukkan semangat toleransi antar umat beragama. Dan tadi kita lihat bersama bahwa acara dilihat oleh masyarakat sebagai atraksi dan ini sebagai tindak lanjut MoU empat kementerian dan dua gubernur, yang akan mensuport Candi Borobudur sebagai sebuah destinasi yang mempunyai nilai spiritual,” tandas Hetty.