Kalimantan Timur (Ditjen Bimas Buddha) --------- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi hadiri Peletakan Batu Adhitthana Pembangunan Kompleks Mahavihara Bhumi Dhamma Nusantara, Yayasan Nusantara Sangha Theravada Indonesia (YNSTI), Ibu Kota Nusantara.
Dirjen menyampaikan apresiasi kepada Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) yang terus memberikan suport atau dukungan serta memberikan kontribusi yang sangat positif kepada kemajuan bangsa dan negara.
“Kami dari pemerintah khususnya Bimas Buddha mengapresiasi dan suport betul, mari kita buka dengan tangan bersama-sama antara pemerintah dengan KBTI agar kita bersama-sama menyiapkan generasi muda Buddhis kita kedepan menjadi generasi yang tangguh, generasi yang berkarakter, generasi yang punya nilai-nilai keagamaan dharma yang kita yakini dengan baik,” ungkap Dirjen pada Sabtu (24/11/2024).
Supriyadi menyebut bahwa keberadaan vihara atau tempat ibadah sangat penting sebagai tempat untuk membina diri, tempat untuk menempa dan membangkitkan semangat serta untuk membentuk karakter manusia-manusia yang sejati
Dirjen berharap untuk bersama sama berlomba menimbun kebajikan melalui partisipasi yang positif kepada kita semua khususnya kepada lembaga yang akan membangun tempat ini.
“Mudah mudahan bapak ibu sekalian disini memberi kontribusi yang positif bagi perwujudan generasi kita mendatang,” sebutnya
Sementara Bhante Pannavaro Mahathera dalam pesan dhamma menyampaikan bahwa hari ini akan diletakan batu yang diberikan nama Adhittana, “Adhittana artinya tekad dengan tekad itulah tekad yang kuat itulah maka semangat dimulai dan semangat itu yang menggerakan tujuan yg akan kita capai,” terang Bhante
Menurut Bhante faktor pertama untuk berhasilnya tekad adalah panna tekad itu harus dilandasi dengan Sampajanna atau panna pengertian yang jernih yang jelas bahwa tujuan dari tekad itu adalah tujuan yang baik bukan tujuan yang buruk tidak hanya tujuan baik tetapi harus mengukur kemampuan kita.
“Tekad membangun Vihara Agung Bumi Dhamma Nusantara ini rasional, ini adalah tujuan mulia yang berdekatan dengan Ibu Kota Negara yang baru yang tidak akan menjadi pusat pemerintah tetapi segenap rakyat Indonesia dan mata dunia,” jelasnya.