Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Bina Mental Siswa Agama Buddha, Kakanwil Kepri: Wajib Menjamin Mutu Pendidikan

Kamis, 26 November 2020
Kategori : Berita

Tanjungpinang (Humas)- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau Dr. H. Mahbub Daryanto, M.Pd.I secara resmi membuka kegiatan pembinaan mental siswa agama Buddha se Kabupaten Karimun secara online, (25 s.d. 27 Nov 2020). 

Kakanwil memberikan materi kepada peserta 40 siswa agama Buddha se Kabupaten Karimun. Dengan harapan siswa mampu  berkarakter melalui pendidikan agama untuk menciptakan generasi tangguh di era digital.

Dijelaskan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam membina kehidupan keagamaan Buddha diantaranya pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan agama Buddha, seleksi akademik calon peserta PPG dalam jabatan tahun 2020, pelaksanaan kegiatan pembinaan karakter peserta didik, pembinaan mental siswa agama Buddha, pembinaan peserta sippa dhamma samajja, pemberian bantuan  insentif tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agama Buddha, pemberian bantuan sarana dan prasarana SMB (Sekolah Minggu Buddha), pemberian bantuan operasional lembaga pendidikan keagamaan Buddha, bantuan operasional SMB, bantuan operasional MGMP, dan bantuan operasional KKG.  

Kemenag, kata Kakanwil berkewajiban untuk menjamin mutu dan kualitas pendidikan agama dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.  

“Dalam melaksanakan tugas tersebut, kami dibantu para pendidik, pembimas dan penyuluh dalam mewujudkan kegiatan tersebut. Oleh karena itu tidak hanya Kabupaten Karimun, semua daerah harus masif melaksanakan kegiatan pembinaan sejenis,” ucap Kakanwil.  

Selanjutnya agama dibutuhkan untuk menjamin hidup yang selamat, tenang dan tentram. Dengan agama yang kita peluk, ada kewajiban bagi setiap penganutnya untuk menjalankan ajaran agamanya.

“Intinya, jangan pada saat kita sudah menemui kebuntuan, baru mencari agama dan Tuhan. Tetapi beragama harus dimulai sejak usia dini.  Semua problem hidup jalan keluarnya kembali kepada ajaran agama.  Kita ingat agama jangan sampai pada saat kita terpuruk saja,” ujarnya. 

Kakanwil menambahkan melalui pembinaan para siswa tersebut nantinya mampu memberikan pemahaman ajaran agama yang lebih baik sesuai ajaran agama masing-masing dalam menata kehidupan kita. Dengan pembinaan tersebut diharapkan siswa memiliki bekal yang cukup dalam menjalani kehidupan ini. 

Terkait dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, Kakanwil meminta siswa dibekali dengan pengetahuan yang memadai. Industrialisasi 4.0 mengajak kita mengaplikasikan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah umat manusia.

“Bahkan daring hari ini menunjukkan perkembangan teknologi informasi yang dahulu tidak bisa dilaksanakan.  Manusia sudah meninggalkan perihal yang tidak praktis. Saat ini mau naik mobil berganti-ganti, cukup memesan taksi online. Belanja juga demikian online. Masyarakat 4.0 sudah semakin nyata terutama di masa pandemi yang menuntut hidup itu lebih mudah dan praktis,” tambah Kakanwil.  

“Kita memang terlahir berbeda-beda tetapi dari perbedaan itu akan lahirlah persamaan. Buddha sudah mengajarkan lima karakter Buddhis yakni keyakinan, kemoralan, kedermawanan, belajar, dan kebijaksanaan yang melahirkan kehidupan yang saling berbagi dalam kehidupan bersama.  Oleh karena itu kita yang hidup di daerah dengan tradisi Melayu, saya minta hormati tradisi dan budaya Melayu. Tidak ada pertentangan antara ajaran agama dengan budaya serta adat istiadat. Kita menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita hidup dengan mempelajari adat istiadat di Kepulauan Riau yang kita cintai ini,” pesan Kakanwil kepada para siswa.  

“Tugas utama siswa adalah belajar, belajar dan belajar. Merdeka belajar yang saat ini diterapkan bermakna siswa harus belajar dari berbagai sumber yang ada termasuk di internet. Tetapi dengan IT menjadikan siswa tetap bertanggungjawab terhadap konten-konten yang diserap dari teknologi. Manfaatkan teknologi untuk merdeka belajar tanpa belajar doktrinitas yang membelenggu kebebasan cara berpikir siswa. Dengan pembinaan ini kita harapkan meningkatkan karakter baik siswa mengadaptasi perkembangan teknologi supaya tidak menjadi generasi yang tertinggal,” pungkas Kakanwil.

Pembimas Buddha Provinsi Kepulauan Riau I Nyoman Ariwan, SH., MM  beserta  jajaran  secara langsung mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor  Wilayah Kementerian Agama atas semua dukungan yang diberikan untuk pelayanan umat Buddha  dan siswa beragama Buddha di Provinsi Kepulauan Riau.


Sumber
:
Bimas Kepri
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait