Tanggal 14 Januari 2019 di Kantor Sekretariat Presiden Sri Lanka, Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengundang Perwakilan Asing Colombo dari Kedutaan Besar China, Vietnam, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Jepang, Rusia, Thailand, India, Indonesia dan Korea. Pertemuan ini dilakukan untuk memberikan penjelasan terkait keputusan Pemerintah Sri Lanka untuk mendeklarasikan Kitab Suci Tripitaka sebagai warisan Nasional Sri Lanka.
Acara dibuka oleh Secretary of the President, Mr. Udaya R. Seneviratne sekaligus melakukan pendeklarasian tersebut. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai keinginan Sri Lanka untuk menjadi pusat dari agama Buddha Theravada oleh Chief of Staff of the President, Mr. Hemasiri Fernando.
Dr. Suren Ragavan, Advisor to the President/Hon menjelaskan mengenai sejarah perkembangan agama Buddha ke Sri Lanka 2000 tahun yang lalu serta harapan untuk terus bertahan dan memelihara keaslian Kitab Suci Tripitaka. Selain itu, Rev. Polpitimukalane Pannyasiri Thero juga menjelaskan sejarah pendeklarasian Kitab Suci Tripitaka sebagai Nasional Heritage.
Adapun harapan pemerintah Sri Lanka agar keputusan ini dapat disampaikan kepada media di masing-masing negara. Keputusan ini tidak terlepas dari peran aktif Presiden Sirisena dan dukungan masyarakat Sri Lanka.