Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Kang Widi, Guru Agama Buddha Inspiratif

Kamis, 18 November 2021
Kategori : Berita

Jakarta (Humas Buddha) -------- Widi Astiyono, atau biasa disapa Kang Widi merupakan guru Agama Buddha pada Sekohah Dasar Negeri 2  Desa Plososari, Kecamatan Paten, Kabupaten  Kendal, Provinsi  Jawa Tengah.

Kang Widi mengawali karier sebagai guru sejak tahun 1999 dengan status  guru tidak tetap atau guru wiyata bakti pada dua sekolah sekaligus yaitu SDN 2  Plososari Kecamatan Patean dan SMPN 1 Patean dengan mengajar Pendidikan Agama Buddha.

Tahun 2004  Kang Widi mendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  untuk formasi Guru Pendidikan Agama Buddha melalui Kantor Departemen Agama Kabupaten Kendal. Lulus tes CPNS, 1 Januari 2005 ditugaskan sebagai Guru Pendidikan Agama Buddha di SDN 2 Desa Plososari, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.

Sebelum menjadi Pegawai Negeri,  Kang Widi sempat bercerita tentang dirinya yang mengalami keterpurukan dan menyebabkan cacat pada kaki.

“Tahun 2003 saya mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan cacat pada kaki,   Yang dulu saya gagah dan bisa bermain bola, suka dengan olahraga lari, jelajah alam, bisa panjat pohon, tiba-tiba menjadi cacat dan berjalan pincang. Selama delapan bulan saya harus berjalan menggunakan tongkat dan malu untuk ke luar rumah. Namun, saya merenung dan kemudian bangkit. Saya bangkit setelah merenungi kehidupan dengan penuh rasa syukur. Walau kaki saya cacat, namun secara fisik saya masih utuh. Saya masih punya kesempatan untuk terus belajar dan berbuat baik.” ungkapnya,   saat di hubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/11).

Lima tahun menjadi guru tepatnya tahun 2010, Kang Widi sudah mampu meraih prestasi di tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagai Peringkat 1 Guru Berprestasi dalam Bidang Pembuatan Bahan Ajar Berbasis  Komputer Tingkat Provinsi Jawa Tengah serta  Peringkat 2 Lomba Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Atas raihan tersebut  Kang Widi  menerima piagam dan medali penghargaan dari Bupati Kendal sebagai Insan Berprestasi dalam Bidang Pendidikan.

Sejak tahun 2009,  Kang Widi aktif dan menjadi pengurus Ikatan Guru  Indonesia (IGI), dan  banyak karya yang dibuat oleh Kang Widi baik berupa buku, video klip maupun film pendek serta sebagai inisiator/founder Gerakan Nasional Satu Guru Satu Video Pembelajaran (SAGUSAVI).

Tahun 2018 selain masuk sebagai 52 terbaik PNS Inspiratif,  juga mendapat penghargaan Anugerah Bupati Kendal Award kategori Pegiat Pendidikan. Dilanjutkan Tahun 2019 kembali masuk sebagai 40 nominator terbaik PNS Inspiratif dengan mendapat penghargaan Anugerah Guru Indonesia dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan merupakan Peringkat 1 Guru SD Berprestasi di Kabupaten Kendal.

Tidak berhenti sampai disini, di masa pandemik Kang Widi terus berkarya dan memberikan inspirasi kepada banyak guru di Indonesia untuk terus belajar, berkarya dan bergerak dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dan memperoleh Apresiasi sebagai Guru SD Inspiratif Tingkat Nasional dari Kemendikbudrintek RI tahun 2020.

Saat ini Kang Widi juga sebagai Agen Penguatan Karakter, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang terkenal dengan jargon “Salam Cerdas Berkarakter”.

Di gelaran Anugerah ASN Tahun 2021 dari Kementerian PAN dan RB untuk ketiga kalinya Kang Widi masuk sebagai nominator ASN Inspiratif dan masuk sebagai TOP 25 Kandidat ASN Inspiratif seleksi tahap 1 dari 1.621 usulan se Indonesia. Hal ini tentu menjadi kebaganggaan bagi Ikatan Guru Indonesia karena salah satu anggotanya yang juga sebagai pengurus mampu berprestasi di tingkat Nasional.

Lebih lanjut Kang Widi berharap “Untuk rekan-rekan guru Indonesia pada umumnya, dan khususnya guru Agama Buddha Indonesia, mari kita terus belajar, berkreasi, berinovasi dan berkarya sebagai bentuk tanggungjawab profesionalisme dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia” harapnya.

“Jangan berhenti di zona nyaman dan harus berani nyaman di zona yang tidak nyaman. Jadilah intan di tengah padang pasir dan berikan yang terbaik untuk negeri,” tambahnya.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait