Ditjen Bimas Buddha melakukan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024, Surabaya (15-18/10). Mengundang masyarakat Buddha pertama kalinya, Dirjen Bimas Buddha (Caliadi) mengajak menyusunnya berdasarkan kebutuhan.
“Sejak pemerintahan LKH, Program-program sudah terukur. Jangan menyusun berdasarkan keinginan, Tapi susunlah berdasarkan kebutuhan yang ada dalam renstra,” ucap Caliadi dihadapan 139 terdiri dari Pejabat Eselon III Pusat, Pembimas Buddha, Eselon IV pusat, Perwakilan dari STABN Sriwijaya dan Raden Wihaya, Pengawas Pendidikan Agama Buddha serta Tokoh Pendidikan.
Keterlibatan masyarakat dalam menyusun renstra ini disyukuri Sesditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma. Dirasanya sudah cukup lengkap. Misi visi sudah dirancang di dalam Renstra, dalam kegiatan ini peserta menyusun sampai menurunkan ke tahap indikator.
“Peserta akan diajak menyusun kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan dalam 5 tahun ke depan,” ucap Nyoman.
Renstra ini dikatakan Nyoman akan dijadikan pedoman dalam menjalankan program. Dikatakan pedoman memetakan capaian 5 tahun pertahun.
“Dengan pemetaan ini kita bisa memprediksi penganggaran dengan kondisi ideal pendidikan agama dan keagamaan yang harus kita dalam 5 tahun,” ucapnya. Hal ini menurut Nyoman bisa diukur dalam penjabaran renstra yang dilaksanakan.
Hadir nara sumber Kepala Biro Perencanaan, Kasubdit Dasmen Bappenas, Asdep Pembinaan Umat Beragama, Pendidikan Agama dan Keagamaan Menko PMK. Sambil mendapatkan materi, peserta dibagi 3 kelompok.