Bogor (Bimas Buddha) ------- Seni dan budaya memiliki peran strategis dalam pembinaan umat Buddha, khususnya bagi generasi muda. Melalui pendekatan seni, nilai-nilai Dharma dapat disampaikan secara efektif, membumi, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Hal inilah yang tercermin dalam penyelenggaraan Swayamvara/Festival Tari dan Kesenian yang digelar oleh Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI).
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama Republik Indonesia, memberikan apresiasi kepada Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI) atas konsistensinya dalam membina umat melalui jalur seni dan budaya.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Direktur Urusan Agama dan Pendidikan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma, saat menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara Swayamvara/Festival Tari dan Kesenian PBDNSI yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (27/12/2025).
Dalam sambutannya, Nyoman menyampaikan bahwa seni tari dan kesenian dalam tradisi Buddha tidak hanya dipandang sebagai hiburan atau aktivitas fisik semata, melainkan sebagai bentuk persembahan luhur atau Amisa Puja. Menurutnya, seni juga merupakan sarana komunikasi Dharma yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan, kedisiplinan, dan kesadaran batin.
"Kepada para peserta, khususnya generasi muda NSI, Swayamvara ini adalah ajang untuk mengasah jati diri. Jadikan momentum ini bukan hanya untuk mencari kemenangan, tetapi untuk, ?melestarikan budaya, menjaga kekayaan tradisi Indonesia yang bernapaskan nilai-nilai Buddhis, ?membangun karakter, melatih disiplin, kerja sama tim, dan sportivitas. Di sisi moderasi beragama, menunjukkan bahwa umat Buddha adalah umat yang kreatif, inklusif, dan mencintai perdamaian melalui seni," tutur Nyoman.
Lebih lanjut, ia menilai kegiatan Swayamvara/Festival Tari dan Kesenian menjadi ruang strategis untuk pembinaan jati diri generasi muda umat Buddha. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya mengasah bakat seni, tetapi juga membangun karakter, sportivitas, serta semangat kebersamaan.
Nyoman berharap festival ini mampu melahirkan bibit-bibit seniman Buddhis yang berkarakter, berintegritas, dan berdaya saing, sehingga dapat mengharumkan nama Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia serta agama Buddha, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kontributor : Wardiyanto dan Hendri