Supriyadi: Juknis Dhammasekha Bermuatan Penguatan Moderasi Beragama
Jakarta (Humas Buddha) ------------ Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi buka kegiatan Penyusunan Draft Juknis Muda dan Uttama Dhammasekha ke-2, Senin (26/09).
Supriyadi menyampaikan Dhammasekha adalah sebuah nomenklatur yang telah menjadi kesepakatan sebagai bentuk pendidikan keagamaan Buddha formal.
Hal ini menurut Dirjen berkenaan dengan pemenuhan seluruh satuan pendidikan agar dapat berjalan dengan baik, Supriyadi menambahkan bahwa hal ini sesuai dengan undang-undang dan semuanya harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Dengan kegiatan ini Dirjen mengajak agar peserta mampu menjadi agen untuk memberikan pemahaman pada masyarakat agar tidak mempersoalkan penamaan.
“Tidak perlu mempersoalkan lagi masalah penamaan,” lanjut Dirjen.
Supriyadi berharap agar kurikulum yang nanti disusun dengan memasukkan muatan penguatan Moderasi Beragama.
“Bapak ibu dapat memasukkan muatan Moderasi Beragama dalam berbagai konten atau materi yang ada dalam berbagai struktur di Dhammasekha,” jelasnya.
Pelaksanaan kegiatan sebagai tindak lanjut Penyusunan Draft Juknis Muda Dhammasekha dan Uttama Dhammasekha ke-1 yang telah dilaksanakan pada bulan September lalu.
Penyusunan dilaksanakan selama 3 hari dan diikuti oleh 35 peserta terdiri dari Tenaga Pendidikan (dosen, guru, pengawas), pengelola Lembaga Keagamaan Buddha, pakar serta praktisi pendidikan agama Buddha.
Menurut panitia kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan layanan Pendidikan Keagamaan Buddha yang berkualitas dan berdaya saing.
