Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Air Berkah Jumprit Perkuat Spirit Kesucian Waisak

Minggu, 11 Mei 2025
Kategori : Berita

Temanggung Bimas Buddha)  ----------  Sehari jelang Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, bhikkhu dan umat Buddha menggelar ritual di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung. Di sumber mata air lereng Gunung Sumbing tersebut dilakukan pengambilan air berkah pada Minggu (11/5/2025)

Prosesi pengambilan air berkah di umbul yang berlokasi di Desa Jumprit, Kecamatan Ngadirejo tersebut dimulai sekitar pukul 10.30 WIb. Puluhan bhikkhu dan umat Buddha dari berbagai majelis memadati kompleks umbul sejak pagi dan tampak khusyuk mengikuti ritual.

Hadir dalam upacara pengambilan air berkah antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung Fatchur Rochman dan Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono.

Usai upacara dan ritual penyalaan lilin panca warna di altar, acara kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air berkah di sumber mata air. Satu per satu bhikkhu naik tangga menuju sumber mata air yang jaraknya sekitar 25 meter dari altar. Bhikkhu selanjutnya mengisi kendi yang mereka bawa dengan air Jumprit.  Sambil membaca doa, para bhikkhu pun kemudian keluar area mata air sembari membopong erat kendi yang telah penuh berisi air berkah.

Sesampainya di altar kendi-kendi cokelat  itu, kemudian kembali didoakan bersama  beberapa bhikku beserta ratusan umat. Setelah rampung dibacakan doa dari sejumlah perwakilan majelis Buddha, pukul 12.45 WIB, air berkah lantas diberangkatkan menuju Candi Mendut Kecamatan Mungkin Kabupaten Magelang.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung Fatchur Rochman mengatakan, ritual pengambilan air berkah di Jumprit memiliki makna mendalam dalam Perayaan Waisak 2025. Air Jumprit menjadi simbol sebuah kesucian, kejernihan pikiran dan ketenangan hati. Tak hanya itu, air Jumprit juga menjadi simbol sumber kehidupan untuk semua makhluk yang menciptakan keseimbangan dan keselarasan alam.

"Kegiatan di Umbul Jumprit ini banyak memiliki makna positif terutama bagi umat Buddha. Untuk itu Kementerian Agama selalu mendukung kegiatan sebagai rangkaian puncak Perayaan Waisak ini," ujar Fathur Rochman.

Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Harsono yang juga ketua penyelenggara kegiatan mengatakan, pengambilan air berkah di Jumprit adalah bagian dari perayaan Waisak di Borobudur. Kegiatan yang melambangkan kejernihan sekaligus beragamnya unsur dalam kehidupan ini menjadi kegiatan rutin selain pengambilan Api Dharma di Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Tanto menjelaskan tema Perayaan Hari Raya Waisak 2025, adalah "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia". Tanto mengajak umat Buddha untuk bisa mengambil makna kesucian, kejernihan dan ketenangan dari Umbul Jumprit dalam menjalani kehidupan di dunia.

"Lewat momen Waisak tahun ini semoga kita bisa mempraktikkan spirit positif sebagaimana yang dicontohkan dan diajarkan oleh Sang Buddha," ujarnya.

Setelah melewati perjalanan selama sekitar 1,5 jam Air Berkah dari Umbul Jumprit yang dibawa rombongan umat Buddha akhirnya tiba di Candi Mendut dan selanjutnya air disakralkan dengan pembacaan paritta suci oleh bhikku sangha dan umat Buddha.

Sesampai di Candi Mendut, Air Berkah langsung diterima oleh Bhikkhu Sangha, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma, Panitia Waisak, tokoh agama serta umat Buddha.


Sumber
:
Tim Humas
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait