Jakarta (Bimas Buddha) --------- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha memberikan dukungan penuh pada pengembangan ekosistem yang menunjang Penyuluh Agama Buddha sebagai penggerak untuk mebabarkan Dharma di masyarakat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi menyampaikan dukungan tersebut dalam bentuk kegiatan talkshow yang bertajuk “Pembinaan Literasi Digital Bagi Penyuluh Agama Buddha”.
Supriyadi menjelaskan bahwa penyuluh agama agar dapat aktif sebagai aktor pembangunan dan tanggap terkait isu yang ada di masyarakat melalui pemanfaatan media sosial untuk menyampaikan informasi.
“Tugas sebagai penyuluh informasi publik tidak sebatas hanya menyampaikan agama tapi menyampaikan program pembangunan,”kata Dirjen pada Sabtu, (8/6/2024).
Menurutnya, media sosial dapat dengan mudah menjangkau masyarkat sehingga informasi dan layanan akan lebih cepat tersalurkan.
“Dalam rangka memberikan penguatan dan perbaikan pelayanan untuk Masyarakat Buddha akan dapat tersampaika dengan cepat kepada seluruh Masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Penyuluhan Andi Dela Yulianto mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari sebagai bentuk peningkatan literasi untuk Penyuluh Agama Buddha dan memotivasi untuk mendorong konsistensi dalam produksi konten serta menghasilakan karya yang menarik.
“Mendorong penyuluh agama Buddha membuat karya yang menarik, selama ini minat untuk membuat konten ini kecil,” ujarnya.
Selain untuk meningkatkan kompetensi bagi para Penyuluh Agama Buddha di Indonesia, Andi juga berharap kegiatan ini dapat menjadi pedoman agar para penyuluh memahami etika dalam menggunakan media digital.
“Etika dalam berselancar di dunia digital, supaya kita memahami dan dapat mengunakan media digital dengan aman,” lanjutnya.
Pelaksanaan Pembinaan tanggal 8-9 Juni 2024 bertempat Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya diikuti oleh Penyuluh Agama Buddha wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten serta beberapa daerah lainnya secara hybrid, menghadirkan narasumber Biro Kepegawaian Setjen Kemenag RI, Yuliar Magdalena Zega, S. Kom., M. Si. dan Ir. Herry Abdul Azis, M. Eng dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Yasa Paramita Singgih (content creator).