Mengingat amanat Menag setiap tokoh agama dan setiap anak muda harus mampu dan mau bereksistensi, maka Ditjen Bimas Buddha mulai menggelorakan vlog. Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Supriyadi mengatakan hal tersebut dalam malam Vlog Award, Jogjakarta (24/04).
“Itulah kenapa dituangkan ke dalam kata MeLEK, Mandiri Logis dan EKsis,” ucap Supriyadi menjelaskan kaitannya dengan tema Temu Karya Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2019 Perguruan Tinggi Agama Buddha.
Dijelaskan lebih lanjut Supriyadi, mahasiswa adalah kaum muda produktif dimana pada 2045 akan menjadi generasi emas orang produktif.
“Kalian harus jadi orang yang mandiri. Agar bisa mandiri kalian harus bisa berpikir logis dan realistis. Bila sudah punya kemandirian, mampu berpikir realistis maka anda akan sanggup untuk bereksistensi,” jelas Supriyadi dihadapan lebih dari 200 peserta lomba, reviewer dan panitia.
Vlog Award adalah salah satu kegiatan penunjang Temu Karya Ilmiah Tingkat Nasional Tahun 2019 Perguruan Tinggi Agama Buddha (23-26/04). Penentuan pemenang dalam Vlog Award ini adalah dengan voting. Adapun yang terpilih sebagai pemenang adalah vlog Smaratungga yang berjudul Hidup Dalam Keberagaman.