Jakarta (Humas Buddha) --------------- Pelaksanaan Sosialisasi Penguatan Moderasi sesi II Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha diikuti oleh 44 peserta, Jum’at (05/08/2022).
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Supriyadi menyampaikan kegiatan ini sesuai dengan arahan Menteri Agama, di tahun 2022 telah menggariskan 7 program prioritas yang harus diwujudkan diataranya yaitu penguatan moderasi dan tahun toleransi.
“Ada dua hal pokok, yang pertama berkaitan dengan penguatan moderasi beragama dan yang kedua adalah menyongsong tahun toleransi 2022, dan hal ini ditunjang dengan telah dijadikannya moderasi beragama sebagai bagian dari RPJMN yang wajib dijalankan oleh seluruh kementerian dan lembaga di seluruh Indonesia,” ungkanya.
“Karena itulah maka kegiatan hari ini bukan semata-mata menjadi program, tetapi sebagai bagian dari gerakan, menjadi penjuru dari pelaksanaan pengarusutamaan moderasi beragama, dengan demikian maka seluruh ASN yang ada di lingkup Kementerian Agama wajib memahami dan mengetahui dengan baik apa itu yang dimaksud dengan moderasi beragama,” sambung Supriyadi.
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha mengajak ASN di Kementerian Agama harus bisa mengimplementasikan praktek beragama yang mudah, kita paham bahwa sebagai umat Buddha wajib memahami ajaran Buddha, dan bagi teman-teman yang beragama Islam juga wajib memahami kaidah-kaidah ajaran agama Islam demikian pula teman-teman yang Kristen, Katolik, Hindu ataupun Khonghucu semuanya sama wajib mengetahui memahami dan menguasai dengan baik seluruh ajaran itu dan wajib untuk dipraktekan sehingga dapat hidup berdampingan dengan sesamanya.
“Kita mempraktekkan ajaran agama secara baik secara moderat sehingga suasana kehidupan yang toleran damai harmonis dapat terjalin terjaga dengan baik di lingkungan kerja maupun di tempat tinggal kita masing-masing,” terangnya.
Dengan kegiatan ini, Supriyadi berharap untuk melepaskan pengetahuan, pikiran, yang membelenggu, kita fokus untuk mengikuti dan mendengarkan apa yang dimaksud dengan moderasi beragama, kita tidak perlu kemudian mempertentangkan dan menutup diri atas berbagai informasi yang ada, jika itu terjadi maka pertentangan batin karena sesungguhnya melaksanakan praktek beragama yang moderat akan dapat membangun jadi diri kita.
Sub Koordinator Kepegawaian Ning Subekti menyampaikan kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh ASN pada Ditjen Bimas Buddha agar mampu mengambil peran untuk mewujudkan kerukunan umat beragama dan mampu menjadi perekat dan pemersatu bangsa.