Grobogan (Bimas Buddha) ---------- Rangkaian kegiatan puncak Perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E Tahun 2025 yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, diawali dengan pengambilan Api Dharma dari Sumber Api Alam Mrapen Desa Manggar Mas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, pada Sabtu (10/6/2025
Prosesi pengambilan api dilakukan kurang lebih pukul 12.00 WIB oleh para bhikkhu sangha, perwakilan beberapa majelis umat Buddha, perwakilan dari Kementerian Agama, TNI, Polri, perwakilan pemerintah setempat dan beberapa instansi terkait.
Sebelum acara pengambilan Api Dharma, prosesi diawali dengan penyalaan lilin panca warna serta pembacaan paritta suci dari masing-masing majelis. Ada beberapa diantaranya majelis Sangha Theravada Dhamayut Indonesia, MBMI, Palpung, ZFZ Kasogatan, Sangha Mahayana Indonesia, dan Martrisia.
Perwakilan dari Bhikku Sangha, Bhante Subhacaro menjelaskan, penggunaan Api Dharma Mrapen dalam kegiatan Waisak merupakan hal yang rutin dilakukan sebagai simbol kebangkitan dan pencerahan. Melalui api ini, diharapkan ada spirit kuat untuk menghilangkan hal-hal yang bersifat buruk dan membangkitkan jiwa-jiwa yang baik.
"Setelah berhasil mengendalikan itu semua diharapkan bisa membangkitkan jiwa-jiwa yang baik dalam kita dan membangkitkan kesadaran kita untuk mengikis keserakahan, kebodohan dan kebencian. Jika ini terlaksana maka wujud kesejatian akan muncul dan akhirnya pula kita mengembangkan cinta kasih, kasih sayang dan bisa mewujudkan perdamaian dunia," terangnya.
Menurut Bhante, perdamaian dunia bisa terwujud jika rasa cinta kasih terus dikembangkan. Sebab jika sifat lobha bisa berkurang maka otomatis perasaan-perasaan kepada semua makhluk akan timbul. Sebaliknya jika yang dikembangkan adalah keserakahan maka akan memicu sifat keserakahan bahkan peperangan. "Ini sesungguhnya makna api sebagai wujud dari perdamaian. Ada pengendalian diri dan juga kasih sayang," tandas Bhante.
Dengan demikian melalui semangat Api Dharma, umat juga diharapkan memiliki tekad kuat untuk membangkitkan sifat-sifat baik dan memacu semangat dalam mengarungi kehidupan. Selain itu, Api Dharma Mrapen juga bisa menjadi sarana melatih diri untuk membiasakan dalam perbuatan-perbuatan positif. Jika hal ini terbentuk maka diyakini mampu melahirkan kesejatian abadi berupa tindakan yang tenang dan perdamaian. Ini selaras dengan tema Perayaan Hari Raya Waisak 2025, yaitu "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia".
Api Dharma selanjutnya di bawa Candi Mendut untuk disakralkan dengan pembacaan paritta suci oleh para Bhikkhu Sangha, Rohaniawan dari beberapa Majelis Agama Buddha, serta umat Buddha sebelum di bawa ke Candi Borobudur saat Waisak tiba.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih empat jam Api Dharma tiba di Candi Mendut dan langsung di terima oleh Bhikkhu Sangha, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma, Wakil Panitia Waisak Nasional Karuna Murdaya dan tokoh agama.