Jakarta (Humas Buddha) ---- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha dilaksanakan secara daring dan luring, Senin (3/5). Rakernas tahun 2021 mengusung tema "Tranformasi Pelayanan Publik Ditjen Bimas Buddha". Pada kesempatannya, Dirjen Bimas Buddha Caliadi secara resmi membuka acara Rakernas yang diikuti oleh 125 peserta terdiri dari Pejabat Pusat dan Daerah.
Caliadi berharap adanya sinergitas antara pusat dan daerah dalam melakukan kebijakan-kebijakan program kerja.
“Mari kita semua tingkatkan sinergitas antara pusat dan daerah dalam rangka memberikan kebijakan-kebijakan program kerja,” ungkapnya di hadapan peserta.
Selain itu, Caliadi juga mendorong Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Negeri Raden Wijaya sebagai Pusat Studi Agama Buddha di Candi Borobudur, serta peningkatan kualitas prasarana Sekolah Minggu Buddha (SMB).
“Pada kebijakan di bidang pendidikan saya mendorong untuk STAB N Raden Wijaya Wonogiri sebagai pusat studi agama Buddha di Candi Borobudur, juga meningkatkan kualitas prasarana SMB melalui pembangunan ruang kelas SMB,” lanjutnya.
Selanjutnya, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma memberikan penekanan kepada para Pembimas untuk mempercepat realisasi, dan pembangunan Zona Integritas (ZI) pada 2 (dua) STAB N dengan target Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun 2022.
“Strategi percepatan realisasi anggaran 2021 dengan target 98,5% jadi realisasi tinggi harus diiringi dengan aspek akuntabilitas yang tinggi, dan tentunya pembangunan Zona Integritas pada kedua STABN dengan target WBK pada tahun 2022,” tutur Nyoman.
Pada paparannya Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Supriyadi juga menekankan pada urgensi moderasi beragama.
“Penerapan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari tentu menjadi sangat penting, tentunya kepada seluruh Pembimas agar dapat mengawal program pengarusutamaan moderasi beragama,”tukasnya.