Jakarta (Bimas Buddha) -------- Dalam upaya percepatan pemasangan Chattra pada Candi Borobudur Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi mengatakan bahwa pemasangan Chattra menjadi bagian pembahasan dalam Rapat Koordinasi Nasional evaluasi 5 DPSP, untuk itu perlu segera dipastikan atas pelaksanaan keputusan yang yang telah di buat baik pada Rakornas evaluasi semester I bulan Juli 2023 dan Rakornas evaluasi semester II bulan Desember tahun 2023.
Dirjen menambahkan bahwa keputusan Rakornas evaluasi Semester II perlu ada Heritage Impact Assessment (HIA) untuk pemasangan Chattra yang dimandatkan ke BRIN bersama Kemendikbud Ristek “perlu dilakukan proses menyusun HIA sambil menunggu proses perubahan tata kelola Candi Borobudur yang sudah diinisiasi oleh Kemenko Marves,” jelas Dirjen pada Kamis (15/02/2024).
Menurut Dirjen banyak hal yang harus disiapkan dan diupayakan secara kolaboratif untuk pemanfaatan Candi Borobudur dan penting untuk dipahami bahwa perlakuan Candi Borobudur sebagai Lima DPSP ini tidak dapat disamakan dengan empat DPSP lainnya,” tambahnya.
Karena di Candi Borobudur ini lanjut Dirjen ada nilai spiritualitasnya, maka itulah perlu ada kecermatan kita khususnya atas hal-hal yang menyangkut masalah spiritualitas baik itu umat Buddha maupun masyarakat yang ada di sekitarnya.
Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diwakili oleh Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan dan Kebudayaan, Anugerah Widiyanto bersama Tim peneliti menyampaikan bahwa pihaknya mendukung pemasangan Chattra. ”Kami siap mendukung kegiatan-kegiatan pemasangan Chattra,” ujarnya.
Anugerah Widiyanto menambahkan pelaksanaan pemasangan Chattra untuk kepentingan umat Buddha, bahwa Candi Borobudur ini memang ada aspek spriritualitasnya dan Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya tidak hanya milik bangsa Indonesia tapi juga miliknya dunia.
Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan dan Kebudayaan menyebut kita tetap akan terus melakukan koordinasi dan diskusi lanjutan baik dengan Kemendikbud Ristek, Museum Cagar Budaya, dan Kemenko PMK serta pihak-pihak terkait.
Hadir mendampingi Dirjen Bimas Buddha yakni Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma dan Tim Grand Design Pemanfaatan Candi Borobudur.