Jakarta (Humas Buddha) -------- Dalam menyongsong Tahun Moderasi Beragama, Wisma Sangha Theravada Indonesi (STI) laksanakan Dialog Lintas Iman, Minggu (12/12).
Pelaksanaan diawali dengan Puja Manta dan Doa untuk keselamatan bangsa yang dipimpin oleh Y.M Bhante Dhammasubho Mahathera dimulai pukul 00.00 WIB, dengan pembacaan paritta secara terus menerus sampai pukul 06.00 WIB, betempat di Pendopo Kendali Roso, Wisma STI, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dialog Lintas Iman di mulai pukul 11.00 WIB menghadirkan tamu undangan dari komunitas dan para sahabat rohani lintas agama.
Romo Darmanto (Penggiat Kepercayaan) menyampaikan Candi Borobudur merupakan simbol persatuan karena Borobudur merupakan salah satu candi dari 7 keajabiban dunia. Yang dekat dengan Bukit Tidar yang merupakan pakunya Tanah Jawa dan merupakan salah satu ikon untuk mempromosikan Indonesia kepada seluruh dunia.
Sementara Komaruddin Hidayat “Borobudur merupakan karya besar yang awalnya pasti dimotivasi oleh suatu kesadaran, kepercayaan dan spiritual. Kalau tidak ada suatu kepercayaan nilai-nilai spiritualitas tidak mungkin orang membangun Candi Borobudur dan semua agama-agama besar dibawah oleh tokoh-toko spiritual, peradaban yang abadi itu awalnya karena misi imajinasi spiritual,” ungkapnya.
Lebih lajut Yudi Latif menjelaskan ”Sepanjang sejarah peradaban umat manusia, kualitas Agama merupakan kemampuan melihat dan mendengar hal-hal yang tidak terlihat dan tidak terdengar," jelasnya.
Sahabat Nurcholis Majid Rozi menyebutkan kata kunci yang paling penting kita pegang bahwa ada semacam memahami spiritualitas kita masing-masing bagaimana kita berbuat baik kepada orang lain.
Pada sesi berikutnya kesempatan Sahabat Gusdurian, Saiful Amin Mudzakir, bahwa para leluhur kita adalah orang-orang yang memilki wisdom/kebijaksanaan tinggi, orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi baik dalam kemampuan teknologi maupun kemampuan spriritual dengan dibuktian dengan terbangunnya Candi Borobudur.
Dialog Lintas Iman diakhiri dengan doa dari 6 agama dengan harapan keselamatan untuk bangsa dan persatuan bangsa dalam satu saudara.
Puja dan doa untuk keselamatan bangsa dilanjutkan pada pukul 06.00 Wib sampai dengan 00.00 Wib secara bergiliran.