Jakarta (Bimas Buddha) ------ Hari ini tanggal enam belas september 2023 tepat satu tahun, Supriyadi telah melayani dan mengabdi dalam mengemban amanah sebagai Dirjen Bimas Buddha.
Hari Jumat satu tahun yang lalu tepatnya enam belas september 2022, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas melantik Supriyadi sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha ke-V.
Sebelumnya Supriyadi menjabat sebagai Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha mempunyai tanggung jawab melayani masyarakat di bidang keagamaan dan pendidikan.
Supriyadi mengatakan Dirjen bagaikan seorang nahkoda yang harus mampu menjalankan perahu dengan baik dan benar agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan rencana.
“Pada Ditjen Bimas Buddha masih mempunyai pekerjaan rumah yang dikerajakan, kita juga harus bisa berkometmen mendukung program dari Bapak Menteri Agama secara bersama sama dalam satu pemikiran dan satu frekuavensi,” ungkapnya pada Sabtu (16/09/2023).
Dalam satu tahun menjalankan amanah pada Ditjen Bimas Buddha lanjut Supriyadi, kita masih terus mendorong dengan berbagai program dan terobosan dalam melayani umat.
“Dibidang pelayanan keagamaan Ditjen Bimas Buddha melakukan percepatan registrasi Rumah Ibadah Agama Buddha melalui layanan sistem aplikasi SIORI, serta meningkatkan peran dan fungsi rumah ibadah agama Buddha dalam pengembangan Buddha, Dharma,” jelas Supriyadi
Supriyadi menambahkan dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya Moderasi Beragama Ditjen Bimas Buddha melakukan optimalisasi peran lembaga keagamaan Buddha dalam desiminasi Moderasi Beragama kepada masyarakat.
“Tidak hanya itu peran Penyuluh Agama Buddha juga ikut andil dalam memberikan pemahaman kepada umat Buddha tentang kehidupan yang moderatdan secara masif berkontribusi pada Program One Day One Content mewarnai media Bimas Buddha dalam memberikan ulasan dhamma ajaran Buddha,” lanjut Dirjen.
Supriyadi juga menjelaskan peran Pendidikan Tinggi dalam merangkul semua Sekolah Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha dalam meningkatkan kompetensi Dosen, Pembinaan Moderasi Beragama bagi Dosen serta meningkatkan kompetensi dan kreativitas mahasiswa yang produktif dan berdaya saing dan juga terus mendorong Sekolah Tinggi Keagamaan Buddha Negeri menjadi Institut.
Sedangkan di bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Supriyadi menyebut terus melakukan terobosan dengan memberikan bantuan operasional kepada Sekolah Formal dan Nonformal diantaranya Sekolah Minggu Buddha, Pusdiklat, Nava Dhamasekha, Mula Dhamasekha dan lainnya , terus melakukan koordinasi dengan instansi berbasis data melalui layanan Siaga Buddha.
“Dalam pemenuhan sistem pembelajaran Pendidikan Agama Buddha yang adaptif dan fleksible kepada siswa Ditjen Bimas Buddha membangun Larning Manajemen Sistem (LMS) hal ini untuk membantu siswa beragama Buddha dalam memenuhi kebutuhan pendidikan keagamaan,” terang Supriyadi.
ASN BERAKLAK dan Moderat juga menjadi prioritas pegawai Ditjen Bimas Buddha dan layanan menggunakan teknologi informasi dengan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik.
Dalam mendukung Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha Indonesia dan Dunia, Ditjen Bimas Buddha terus berupaya melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam melayani umat Buddha menjalankan ibadah keagamaan di Candi Borobudur dan candi-candi Buddha lainnya.