Rangkaian kegiatan Ditjen Bimas Buddha dalam menyambut Kemerdekaan RI ke-74, memasuki acara Puja Bakti persembahyangan bersama. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari rasa terimakasih kepada para pahlawan.
"Rangkaian kegiatan ini diharapkan agar anak bangsa tumbuhkan jiwa nasional dalam rangka sambut kemerdekaan menjadi bagian dari rasa terimakasih kepada para pahlawan," ungkap Caliadi saat membuka Puja Bakti, ruang kerja Ditjen Bimas Buddha-Jakarta (16/08).
Selain itu, Caliadi menambahkan bahwa rangkaian kegiatan ini agar pegawai dapat terus meningkatkan pelayanan kepada umat.
"Adakan puja bhakti ini tentunya agar bangsa dan negara kita terutama Ditjen Bimas Buddha dapat melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada umat yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari sehari-hari," tambahnya.
Hal tersebut menurut Caliadi merupakan bentuk implementasi agama Buddha di masyarakat. Sejalan dengan ceramah Y.M. Dharmavimala Mahastavira bahwa Agama Buddha harus menjadi agama yang terlibat di dalam kehidupan masyarakat.
"Pada kali ini, saya buka dengan Enggaged Buddhism. Maksudnya bahwa agama Buddha harus dapat terlibat dalam kehidupan sosial untuk menjaga keharmonisan dan menjadi bagian yang sangat penting," ungkapnya. Hal itu menurut Bhante dilaksanakan dengan berlatih meditasi dan juga membantu sesama.
"Tentunya, tetap berlatih meditasi namun juga harus membantu sesama yang susah. Nah itu harus tetap dilakukan secara bersama-sama yang sudah berada di level atas daripada meditasi yang saling bergantung," tambahnya.
Puja Bakti yang diikuti Pegawai Ditjen Bimas Buddha, merupakan rangkaian acara yg terdiri dari Jumat Sehat, Peragaan Busana Adat Nusantara, Lomba Menghiasa Ruangan dan Lomba Foto.