Jakarta (Humas Buddha) -------- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan agar tugas pekerjaan yang akan kita kerjakan tepat sasaran, tepat arah dan tepat tujuan serta dapat dipertanggungjawabkan akutanbilitasnya.
Hal tersebut disampaikan Supriyadi saat pimpin rapat koordinasi kinerja pegawai pusat dan daerah melalui virtual, Senin (19/09/2022).
Dirjen mengarahkan untuk capaian realisasi anggaran triwulan ketiga bulan November bisa mencapai target 95 % dan artinya seluruh jajaran ini wajib bekerja keras untuk terus melihat dan mencermati setiap dokumen anggaran yang ada.
Disamping itu menurut Supriyadi kita tidak hanya terfokus pada capaian realisasi anggaran semata tetapi kita juga harus melihat dari capaian kinerja yang menjadi out put kinerja itu sendiri.
“Artinya ada korelasi antara realisasi anggaran dengan kinerja yang harus di wujudkan, karena itu diperlukan akuntabilitas dan integritas kita dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada,” jelasnya.
Terkait adanya pagu minus atau catatan-catatan yang masih dalam proses refoccusing dan catatan blokir (aa) dan sebagainya, harus terus berkoordinasi agar pelaksanaan nanti tidak terlambat, dan tanda bintang yang masih ada di pagu anggaran dapat secepatnya untuk diselesaikan sehingga tidak ada keraguan lagi melaksanakan tugas dari alokasi anggaran.
Kepada pegawai Supriyadi mengajak akan melakukan akselerasi dan menekankan bahwa kita ini selalu dalam satu gerbong dalam satu barisan tentu perlu di ikat dengan yang namanya (value) budaya kerja.
“Value yang dibangun oleh Bapak presiden adalah berAKHLAK yakni Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompenten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, ini kita bangun bersama agar kita berada dalam satu gerbong di kementerian agama. Menjalankan tugas seiring dengan Visi dan Misi yang ditetapkan oleh Menteri Agama,” tegas Dirjen.
Diakhir rapat Dirjen berharap untuk menyukseskan program prioritas yang ditetapkan oleh Menteri Agama dan program kegiatan Bimas Buddha dalam mendukung pemanfaatan Candi Borobudur.
“Kita semua wajib untuk bersama sama mensukseskan berbagai program prioritas yang telah ditetapkan oleh Bapak Menteri Agama yakni pencanangan pemanfaatan Candi Borobudur, layanan Super Upps dan Mall Pelayanan Publik serta kegiatan kegiatan lainnya seperti Yobana Dhamma Samaya dan kegiatan Internasional Buddhist Conference Indonesia yang nantinya akan diserta dengan Mahasangikadana,” pungkasnya.
Hadir rapat koordinasi, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, pegawai di lingkungan Ditjen Bimas Buddha, Ketua STABN Sriwijaya, Ketua STABN Raden Wijaya, Pembimas Buddha, Kasi dan Penyelenggara Buddha.