Jakarta ( Bimas Buddha) ----------- Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 secara resmi di buka oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan berlangsung megah sarat makna persatuan. Tak hanya menjadi ajang pameran terbesar di Asia Tenggara, tahun ini mencuri perhatian publik karena diresmikan dengan doa bersama enam tokoh lintas agama pada Kamis (19/06/2025).
Kehadiran para tokoh lintas agama yakni agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha dan Khonghucu menunjukkan panggung kolaborasi nasional yang sesungguhnya dan YM. Bhikkhu Subin Goshito Mahathera secara langsung di tunjuk oleh Hartati Murdaya untuk perwakilan dari Agama Budddha.
Direktur Utama JIEXPO sekaligus Ketua Panitia JFK 2025 Ibu Dra. S. Hartati Murdaya, menyampaikan bahwa semangat inklusivitas dan kebersamaan menjadi dasar gelaran tahun ini. “Jakarta Fair bukan hanya soal bisnis, tapi juga momentum untuk mengingatkan bahwa harmoni dan keberagaman adalah pondasi Indonesia maju,” jelasnya.
Sementara Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan optimismenya dalam sambutan pembukaan. “JFK adalah wajah semangat baru Jakarta. Ini bukan hanya pameran, tapi etalase inovasi, kreativitas, dan kerukunan masyarakat ibu kota. Kita dorong UMKM, kita bangkitkan industri kreatif nasional dari sini,” ujar Pramono Anung.
Hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Bapak Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin memberikan dukungan penuh atas gelaran ini. “Jakarta Fair 2025 adalah simbol kebangkitan ekonomi rakyat. Saya mengapresiasi keberanian panitia menghadirkan pembacaan doa lintas agama, karena pembangunan bangsa tidak hanya soal ekonomi, tapi juga spiritualitas dan solidaritas,” ujar Cak Imin dalam keterangannya.
Dengan target ambisius yang melebihi tahun sebelumnya, Jakarta Fair 2025 bertekad menjadi tonggak baru kebangkitan industri kreatif dan UMKM nasional. Dan lewat simbol-simbol persatuan yang kuat, seperti doa bersama enam tokoh agama dari Islam, Buddha, Katolik, Kristen, Hindu, dan Khonghucu, gelaran tahun ini mengirim pesan jelas: Indonesia bisa besar jika semua unsur bersatu dalam keberagaman.
Hadir dalam acara pembukaan beberapa pejabat dari kementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan daerah termasuk Dirjen Bimas Buddha dan pejabat lainnya di lingkungan Kementerian Agama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.