Berbicara tentang orang kecil berarti bercerita tentang rakyat miskin dan tidak mampu.
Orang kecil kerap disebut dengan orang pinggiran. Sebutan orang pinggiran bagi orang kecil, melekat boleh jadi karena memang orang kecil yang miskin itu hidupnya selalu di pinggiran. Atau mungkin pula karena sengaja dipinggirkan, tanpa ada upaya untuk menolong dan menariknya ke tengah pusaran kehidupan untuk berdiri tegak sebagaimana saudara sebangsanya yang lain. Hal tersebut dikatakan Caliadi saat mengukuhkan Keluarga Besar Medis Buddhis Indonesia (KBMI), Jakarta (18/06).
“Orang-orang kecil yang ini membutuhkan komitmen pemerintah dan dokter-dokter Indonesia,” tegas Caliadi.
Disinyalir, hubungan dokter dan pasien yang transaksionel saat ini menyebabkan pelayanan kesehatan sangat berorientasi ekonomis yang kemudian sedikit demi sedikit menggerus kepekaan sosial kesehatan dokter.
“Nilai-nilai keluhuran profesi dokter pun menjadi terganggu,” ucap Caliadi.
Pada kesempatan ini Caliadi menitipkan dua pesan kepada pengurus KBMBI yang dikukuhkan. Pertama, agar anggota KBMBI memperhatikan pemerataan pelayanan kesehatan guna mewujudkan keadilan sosial di bidang kesehatan. Kedua, agar KBMBI dan anggotanya memperhatikan kesehatan “orang kecil”.
Menurut Caliadi orang-orang kecil yang ini membutuhkan komitmen pemerintah dan dokter-dokter Indonesia.
“Komitmen dokter Indonesia untuk merawat Indonesia dengan cara menyehatkan dan memberdayakan rakyatnya,” jelas Caliadi.
KBMBI yang beranggotakan dokter-dokter Buddhis dari seluruh Indonesia ini diketuai dr.Julius Anggada.