Magelang (Humas Buddha) ----------------- Pelaksanaan Pabbajja Samanera Sementara tahun 2022, medapatkan dua Rekor MURI.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Fatmawati saat acara penutupan, Senin (26/12/2022).
“Kita mendapatkan 2 rekor MURI sekaligus yaitu Rekor MURI untuk IMEC dengan peserta terbanyak 4000 peserta seluruh Indonesia serta Rekor MURI untuk pelaksanaan Pabbajja Samanera Sementara di Candi Agung Borobudur dengan peserta terbanyak 500 orang yang pertama kali diadakan di Candi Agung Borobudur,” jelasnya.
Famawati menambahkan kegiatan Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur adalah untuk mendukung dan mewujudkan program pemerintahan RI yang telah mencanangkan Candi Borobudur sebagai candi super prioritas, Candi Borobudur, Mendut, Pawon sebagai pusat destinasi wisata umat buddha Indonesia dan dunia oleh karena itu kami umat Buddha mempunyai kewajiban-kewajiban untuk turut serta menjaga dan melestarikannya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara virtual mengatakan tahun ini pelatihan Pabbajja Samanera untuk pertama kalinya diadakan di Candi Agung Borobudur, ini merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mengembalikan fungsi Candi Borobudur sesuai fungsinya yakni sebagai tempat spiritual yang sakral bagi umat Buddha.
“Candi Agung Borobudur bagaimanapun bukan didirikan untuk sekedar menjadi monumen, namun sebagai wujud dari pencerahan spiritual untuk menerangi jiwa-jiwa lain yang mendambakan kelulusan dari siklus samsara, maka sudah selayaknya Pabbajja Samanera tahun ini bisa diselenggarakan di Candi Agung Borobudur yang merupakan saksi kemajuan moral spiritual masyarakat nusantara di masa lampau yang terus menjadi pondasi sampai hari ini,” sebutnya.
BUMN melalui PT.TWC lanjut Erik senantiasa mendukung dan turut berupaya mewujudkan komplek Candi Agung Borobudur sebagai pusat ziarah keagamaan sekaligus wisata religi yang dapat membawa pencerahan sekaligus berkah bagi umat
Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya (melalui virtual) mengatakan Candi Agung Borobudur secara integratif dan inklusif harus dimaknai sebagai salah satu aspek penting dalam pelestarian sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia dan warisan dunia.
Menurut Hartati Murdaya tema kegiatan Pabbajja Samanera tahun ini meningkatkan kesadaran dan budi pekerti melalui pelatihan Pabbajja Samanera Sementara di tempat bersejarah yaitu salah satu dari 7 kajaiban dunia, suatu tema yang sangat jitu.
“Kegiatan melatih para calon menjadi orang suci dan mulia, meniti jalan ke-buddha-an, menuju nirvana tidak dilahirkan lagi di dunia manapun juga,” pungkas Hartati.