Jakarta (Bimas Buddha) -------- Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas melakukan launching Dhammasekha dalam mendukung pendidikan keagamaan Buddha di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Menag menyampaikan Dhammasekha merupakan kontribusi dalam mengembangkan pendidikan formal serta keagamaan bagi anak bangsa.
“Dhammasekha ini sebagian dari kontribusi umat Buddha untuk memberikan pendidikan formal sekaligus pendidikan keagamaan anak bangsa,” ujar Menag.
Gus Men juga mengapresiasi dalam tiga tahun Dhammasekha di Indonesia bertambah dan menunjukkan perkembangan agama Buddha lewat sektor pendidikan.
“Terakhir ada 22 dhammasekha dalam 3 tahun terakhir, ini menunjukkan bahwa bapak ibu sekalian animo atau keinginan umat Buddha untuk bisa memberikan kontribusi dalam proses pendidikan anak bangsa sekaligus pemahaman keagamaan bagi anak-anak bangsa khususnya umat Buddha,” tambah Menag pada acara launching.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mewujudkan layanan pendidikan agama yang berkualitas bagi umat Buddha.
“Untuk terus mewujudkan sumber daya manusia berkualitas, unggul, berdaya saing, mampu memahami, dan meneladani ajaran Buddha. Tujuan ini adalah mempersiapkan peserta didik untuk menjalankan peranan atas penguasaan pengetahuan terhadap ajaran Buddha,” tegas Dirjen Bimas Buddha.
Adapun jenjang Dhammasekha lanjut Dirjen dimulai dari Nava Dhammasekha atau jenjang sekolah setara PAUD, (Pendidikan Anak Usia Dini), Mula Dhammasekha atau jenjang sekolah setara SD, (Sekolah Dasar), Muda Dhammasekha atau jenjang sekolah setara SMP (Sekolah Menengah Pertama), Uttama Dhammasekha atau jenjang sekolah setara SMA (Sekolah Menengah Atas).
Peluncuran itu ditandai dengan penekanan layar sentuh oleh Menteri Agama dan didampingi Dirjen Bimas Buddha.
Hadir dalam acara launching Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Ketua Permabuddhi Philip K. Widjaja, Y.M. Bhante Dhammavudho Mahathera, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Akhmad Fauzin dan sejumlah tokoh agama Buddha serta undangan lainnya.