Kunjungi State Administration for Religious Affairs of China, Dirjen Kenalkan Moderasi Beragama
China (Bimas Buddha) ----------- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi lakukan kunjungan ke State Administration for Religious Affairs of China pada Selasa (29/11/2023).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ms. Yi Yang selaku Kepala Departemen Urusan Hubungan Luar Negeri, mewakili Kepala Departemen Agama Bidang Internasional bersama dengan Ms. Cui Xiao Zhong, Kepala Divisi Departemen Divisi Agama Tao serta Ms. Xu Wen Zhen, Bidang Komunikasi Internasional, dan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi bersama dengan Ketua Umum Permabudhi dan Pimpinan Tridharma di Indonesia.
Baik Supriyadi maupun Yi Yang menyampaikan perkembangan dan kondisi keberagamaan di negara masing-masing. Supriyadi juga menyampaikan layanan-layanan yang ada pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha.
Supriyadi juga sampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Luotian Dajiao Festival 2023. “Kami bersyukur bisa turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut,” tuturnya.
Sebaliknya, Yi Yang juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Swayamvara Tripitaka Gatha 2023. “Kami mendapatkan laporan bahwa acara tersebut berjalan dengan sangat sukses,” ujar Yi Yang kepada Supriyadi.
Dalam pertemuan ini, Supriyadi menyampaikan bahwa Program Moderasi Beragama sebagai program prioritas pada Kementerian Agama Indonesia, dapat mencegah adanya ekstrimisme beragama, serta memberikan ruang kepada budaya setempat, sehingga agama berkembang seiring dengan penghormatan budaya di masyarakat.
Dari segi layanan, Ditjen Bimas Buddha terus berupaya meningkatkan kualitas. Salah satunya yakni terkait dengan layanan perijinan penggunaan Rohaniawan Asing China di Indonesia, yang dalam hal ini perlu mendapatkan rekomendasi khusus dari Urusan Keagamaan China.
Yi Yang menyambut baik terhadap peningkatan layanan tersebut. Yi Yang menyampaikan telah dilakukan pendataan seluruh rohaniwan termasuk bhiksu dan dapat di check melalui laman sara.gov.cn.
Dirjen berharap pertemuan ini dapat menghasilkan tindak lanjut untuk perkembangan umat Buddha di Indonesia dan khususnya umat yang melaksanakan ajaran Tao dalam pembinaan Tridharma itu sendiri.
