Tangerang (Bimas Buddha) ---------- Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Provinsi Banten lakukan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dengan mengangkat beberapa isu diataranya Penurunan Signifikan Komunitas Buddhis.
Pelaksanaan Rakerda selama satu hari bertempat di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Laboratorium Dharma STABN Sriwijaya, Tangerang Banten, dengan hadirkan sejumlah pakar Buddhis untuk menjadi pemantik menyoroti dan diskusi Penanganan terhadap Isu-isu Kritis Penurunan Signifikan Komunitas Buddhis.
Dewan Pakar DPD KCBI Banten yang juga Ketua Perkumpulan Boen Tek Bio Tangerang Dr. Ruby Santamoko, S.Ag., M.M.Pd. merupakan pemantik pertama menyampaikan “Kita perlu melakukan studi banding terkait tata kelola manajemen sekolah minggu Buddhis (SMB), ambil contoh di Dhammavihari Buddhist Studies Cengkareng disana murid SMB tembus 500 siswa per-minggu. Setiap minggu para guru selesai mengajar langsung rapat untuk membahas apa yang diajarkan di minggu depannya. Selain itu juga ada sistem rapat untuk para siswa dan para guru SMB juga diberikan honor secara profesional,” terang Ruby Santamoko.
Sementara Pemantik kedua sekaligus Ketua Dewan Pakar DPD KCBI Banten Dr. Sapardi, S.Ag., M.Hum, dan Ketua STABN Sriwijaya Tangerang Banten, terkait dengan Pendidikan Keagamaan pada Pendidikan Dasar dan Menengah “Menteri Agama RI pada bulan Desember yang lalu telah melaunching pendidikan Keagamaan Buddha Formal Dhammasekha. Dirjen Bimas Buddha menargetkan terwujudnya 100 Dhammasekha di Indonesia ini dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Oleh karena itu, adalah momentum kesempatan emas untuk kita bersama-sama mewujudkannya,” ungkap Sapardi pada Sabtu (17/02/2024).
Sedangkan pemantik ketiga Dr. Muljadi Thio, S.Kom., M.M., MBA Dewan Pakar DPD KCBI Banten, pendiri Sekolah Dhammasekha Karuna di Lemo Tangerang Banten menyampaikan bahwa kita harus punya target setiap umat Buddha bergelar S-1.
“Kita sebagai seorang cendekiawan dapat melaksanakan kampanye media sosial, saya pribadi memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajaran Buddha Dharma melalui media sosial. Selain itu rencana dibentuknya Diklat Konseling menurut saya sangat tepat dengan kebutuhan saat ini,” terang Muljadi.
Dalam sesi diskusi pemantik keempat yang merupakan Dewan Pakar DPD KCBI Banten dan Rektor Universitas Buddhi Dharma Tangerang Banten Dr. Limajatini, S.E., M.M., BKP menyebut bahwa Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan Saddha/keyakinan di kalangan umat Buddha Indonesia khususnya kaum muda.
“Ada tantangan yang saya temui terkait penyetaraan ijazah sekolah Dhammasekha, ini yang harus kita soroti. Selain itu dari diri kita sendiri juga harus bangga sebagai umat Buddhis,” jelas Limajatini.