Jakarta (Humas Buddha) ---------- Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), selenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) II, Jakarta, Sabtu (24/09).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutannya melalui virtual menyampaikan "Semoga Munas Permabudhi akan membawa kebaikan bagi seluruh umat Buddha, memberikan kebajikan bagi masyarakat bangsa dan negara, menebarkan kebaikan untuk kehidupan umat manusia di dunia," jelas Presiden.
Lebih lanjut Joko Widodo menyampaikan "keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi covid 19 bukan hanya karena kerja keras pemerintah yang justru sangat besar perannya adalah modal sosial masyarakat. Tanggung jawab dan kegotongroyongan masyarakatlah yang membedakan kita dengan bangsa yang lain,” terangnya.
Presiden menambahkan dalam menghadapi ketidakpastian Global yang semakin meningkat kita butuh SDM yang unggul sepenuhnya bukan hanya SDM yang menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan tetapi juga berintegritas pekerja keras bergotong-royong berlandaskan Pancasila.
“Saya mengajak lembaga-lembaga keagamaan dan meminta kepada lembaga-lembaga pendidikan untuk menjadi bagian penting dari revolusi mental anak-anak Indonesia harus dikenakan dengan adat sopan santun kedisiplinan toleransi dan saling menghormati. Anak-anak Indonesia harus berlatih untuk saling peduli bekerja sama dan bergotong-royong gotong royong berbeda merupakan kekuatan Negara kita Indonesia yang dikagumi masyarakat dunia itulah pilar utama bangsa Indonesia. Bagi kemanusiaan yang adil dan beradab kewajiban kita sebagai orang-orang dewasa Indonesia adalah memberikan tauladan untuk anak-anak kita,” harap Presiden.
Presiden mengingatkan tugas kita sebagai pemerintah dan masyarakat beragama adalah mendidik dan memfasilitasi tumbuhnya mental manusia Indonesia sesuai Pancasila yang mendukung dan bersatu serta bergotong-royong lintas pemeluk agama untuk membangun Indonesia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan "Atas nama Pemerintah, tentu saja selaku Menteri Menko PMK sangat menghargai memberikan apresiasi yang tinggi atas program-program yang telah dilaksanakan oleh Permabudhi Walaupun usianya masih seumur jagung, baru empat tahun tetapi kiprahnya sudah sangat luar biasa,” ungkapnya.
Menko PMK juga mengapresiasi Permabudhi yang selama ini telah bekerja sama sangat baik dengan pemerintah.
"Saya hadir pada acara ini tentu saja juga tidak lepas dari keberadaan Permabudhi yang selama ini telah bekerja sama sangat baik dengan pemerintah khususnya Kemenko PMK, dan yang lebih khusus lagi karena sekarang bersama-sama membantu tugas program gerakan nasional gerakan revolusi mental,” jelas Menteri.
Menurut Muhadjir Effendy Gerakan Revolusi Mental ada tiga nilai, yang pertama nilai integritas, yang kedua nilai kerja keras, dan yang ketiga adalah nilai gotong royong. Dan Alhamdulillah bersyukur kepada Tuhan Permabudhi ikut ambil bagian di dalam upaya kita untuk memperkuat tiga tiga nilai tersebut," lanjutnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Bambang Patijaya dalam laporannya menyampaikan Munas diikuti sembilan Organisasi Keagamaan Buddha dan Pengurus daerah PERMABUDHIB se-lndonesia.
“Bahwa Munas dilaksanakan dua hari, pada malam hari ini pembukaan Munas dihadiri oleh Bapak Menko PMK, dan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo secara tapping (virtual) sekaligus membuka Munas persatuan umat Buddha Indonesia,” lanjut Bambang Patijaya.
Terkait protokol kesehatan Bambang menambahkan "Seluruh rangkaian kegiatan ini kami laksanakan dengan mengikuti standar protokol kesehatan dengan mengenakan masker menjaga jarak menyediakan hand sanitizer dan juga mengukur kapasitas ruangan,” imbuhnya.
Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaja dalam sambutannya mengatakan bahwa kehidupan saat ini sedang dalam keadaan yang sulit dan bergejolak, tidak satu negara pun dapat terhindar bahwa pandemik yang masih berlangsung, bencana alam, perang Rusia Ukraina dan sebagainya yang menimbulkan perubahan tatanan kehidupan kita.
“Oleh karena itu Permabudhi mengajak kita semua bersama-sama bahu membahu untuk Indonesia, maka Munas Permabudhi II, mengusung tema "Bersama Permabudhi, Wujudkan Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat,” jelas Philip K. Widjaja.
Turut hadir dalam MUNAS II, Bhikkhu Sangha, Wakil Ketua Makamah Agung (MA) Bidang Non Yudisial Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembina Idiologi Pancasila, Dr. (H.C) Sudhamek AWS, S.E., S.H, Dirjen Bimas Buddha, Drs Supriyadi., M.Pd, Drs. Budi Setiawan, M.Sc dan tamu undangan.