Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Dirjen: LPTGN Merupakan Pengembangan Kitab Suci Melalui Seni Budaya.

Selasa, 08 November 2022
Kategori : Berita

Jakarta (Humas Buddha) -------------- Direktur Jenderal Bimbingan Mayarakat Buddha Supriyadi buka Rapat Pembahasan dan pembentukan Pengurus Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional (LPTGN) Periode 2022-2027, Selasa (08/11/2022).

Dirjen mengatakan bahwa LPTGN sudah ditetapkan oleh Menteri Agama melaui kelembagaan yang ada, maka tentu kewajiban bersama LPTGN ini menjadi wadah kebersamaan diantara umat buddha yang ada di Indonesia.

“LPTGN merupakan representasi dari umat buddha Indonesia yang berfokus pada pengembangan kitab suci melalui seni budaya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dirjen menceritakan kilas balik perjalanan yang cukup panjang dimulai dari tahun 1991 disebut Swayamwara Dhammapada Gitta, Tahun 1997 menjadi Festival Seni Baca Kitab Suci Tripitaka dan di tahun 2007 menjadi Swayamvara Tipitaka Gatha (STG).

“Perjalanan ini menampakkan adanya suatu kebersamaan diantara umat Buddha yang ada di Indonesia, kita melihat perjalanan pertama Swayamvara Dhamapadha, hampir pemerintah totalitas memfasilitasi dalam penyelenggaraan dan mendapat partisipasi dari masyarakat,” lanjut Supriyadi.

Demikian pula bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen Bimas Buddha yang melibatkan masyarakat, semuanya mendapakan supporting atau pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraannya agar  kita bisa menampakkan bahwa umat buddha Indonesia punya semangat dan tekad untuk membangun kebersamaan dalam kehidupan kebangsaan bernegara khususnya dalam menunaikan tugas keagamaanya.

Oleh karena itulah kata Dirjen dengan berakhirnya kepengurusan LPTGN 2016-2022, maka tentu kita perlu segera menentukan penataan ulang. Ada atau tidak ada even kedepan keberadaan lembaga ini cukup penting untuk terus dikembangkan. Di daerah sudah menunggu atas kepastian langkah-langkah tindak lanjut keberadaan LPTGN, sehingga ini saat yang tepat untuk merumuskan kedepan terkait kepengurusan masa bakti LPTGN 2022-2027.

Dirjen berharap kegiatan dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya dan materi-materi LPTGN tidak terlalu luas serta konten substansi dari kitab Tipitaka semakin kuat. Oleh karena itu kita perlu membuka diri membuka cakrawala untuk mewujudkan misi umat buddha Indonesia dapat bersatu.

“Dengan kita membangun kebersamaan membuka cakkrawala dalam pemahaman wawasan, saya yakin umat buddha akan percaya pada kita semua atas apa yang diberikan kepercayaan oleh masing-masing organisasi sehingga mereka menjadi puas semakin kuat keyakinan dan semakin teguh menyatakan keyakinannya sebagai umat buddha” tutup Dirjen.

Turut hadir mendampingi Dirjen yakni Plt. Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Jajaran Subdit Kelembagaan serta 50 orang dari perwakilan Majelis dan pengurus LPTGN periode 2017-2022.

Adapun dalam  pembentukan kepengurusan yang baru, telah disepakati David Herman Jaya sebagai ketua umum, dan Tim Formatur kepengurusan LPTGN Periode 2022-2027 yaitu Bambang Pati Jaya, Romo Winarso, Romo Asun, Romo Heru Prayitno.

Ketua umum terpilih David Herman Jaya mengatakan adanya saling dukung dan  keterlibatan semua majelis dikarenakan kegiatan yang diselenggarakan ini bertujuan untuk kebersamaan. Oleh karena itu diharapkan pada setiap daerah harus memiliki figur yang dapat berhubungan dengan Pemerintah Daerah, bisa berkolaborasi untuk menghasilkan kerjasama dan membantu anggaran pemerintah yang terbatas. Masing-masing majelis harus mulai mempersiapkan diri agar persiapkan LPTGN lebih berbobot, lebih terbuka dan transparan.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait