Peringatan Waisak 2563 B.E terdiri dari beberapa rangkaian acara. Salah satunya pengambilan Air Suci yang bertempat di Umbul Jumprit Kabupaten Temanggung.
"Proses ini sebagai bagian dari proses untuk kesucian dan kesakralan perayaan Waisak. Pengambilan air ini harusnya dapat menjadi spirit untuk mengembangkan diri, membersihkan batin agar terbebas dari noda-noda fisik dan batin,”ungkap Supriyadi, Direktur Urusan Pendidikan dan Agama Buddha saat memberikan sambutan diacara tersebut.
Dikatakannya selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan, membangun serta menciptakan kehidupan beragama yang rukun dan harmonis.
Supriyadi menghimbau untuk menggelorakan moderasi agama agar kehidupan berimbang antar umat beragama sehingga terciptanya harmonisasi dan kerukunan.
"Semuanya wajib gelorakan moderasi beragama agar dapat hidup berimbang antar pemeluk agama yg ada di Indonesia. Maka dari itu harus saling toleransi, saling menghargai, saling menerima dan hidup bersama agar terciptanya harmonisasi, kedamaian dan kerukunan," ucapnya sebagai penutup.
Air yang diambil, selanjutnya akan dibawa ke Candi Mendut untuk disemayamkan. Selanjutnya akan dibawa ke candi Borobudur untuk kesakralan pada acara detik-detik peringatan Waisak 2563 B.E tanggal 18 Mei 2019.