Jakarta (Bimas Buddha) ----- Dalam rangka pelaksanaan manajemen kepegawaian, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha menyelenggarakan Rapat Bimbingan Teknis (Bimtek) Pra-Pensiun bagi pegawai Ditjen Bimas Buddha di Lantai 16 Gedung Kementerian Agama, Jakarta pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan praktis dalam menghadapi masa transisi dari kehidupan aktif di dunia kerja menuju masa pasca kerja yang lebih sehat dan bermakna. Pembekalan pra-pensiun juga merupakan bentuk perhatian dan apresiasi instansi kepada para ASN yang akan memasuki masa purna tugas.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembekalan pra-pensiun merupakan bagian dari kewajiban satuan kerja dalam manajemen ASN untuk mempersiapkan pegawai menjelang akhir masa pengabdian.

“Sebagaimana ketentuan manajemen ASN, satuan kerja berkewajiban memberikan pembekalan kepada ASN yang telah mendekati masa akhir penugasannya. Sesungguhnya, kita sudah diajarkan untuk mengelola diri. Kalau kita mampu mengelola pendapatan kita, maka tentu kita bisa mengelola hidup kita,” ujar Supriyadi.
Lebih lanjut, Supriyadi menekankan pentingnya pengendalian diri dan pengelolaan emosi dalam menjalani masa transisi menuju purna tugas.
“Tantangan di luar rumah cukup besar, sehingga kalau dari awal kita sudah mampu mengelola hidup kita, maka saat mengakhiri masa pengabdian kita sudah memiliki sebuah kestabilan dalam mengelola emosi kita. Dalam ajaran Buddha, semua bermula dari pikiran dan nafsu. Maka hari ini, kita mendapatkan penguatan tidak hanya secara mental dan spiritual, tetapi juga dalam membangun kepercayaan diri,” tambahnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber Dr. Steve Sudjatmiko, yang memberikan pembekalan dalam bentuk penguatan mental dan spiritual.
“Masalah yang kita hadapi sebelum pensiun akan terbawa setelah pensiun. Kegiatan ini bertujuan mendidik agar para ASN menjadi lebih sehat, bebas, dan bahagia karena beban yang mereka tanggung berkurang,” jelas Steve.

Dirinya juga menekankan bahwa masa pensiun seharusnya menjadi kesempatan untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi orang lain karena waktu yang dimiliki sudah lebih banyak.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang komprehensif bagi para ASN Ditjen Bimas Buddha dalam menyongsong masa pensiun dengan kesiapan mental, spiritual, dan sosial yang matang.
Kontributor: Metta