Jakarta (Humas Buddha) ---- Dirjen Bimas Buddha, Caliadi pimpin rapat bersama jajaran pengurus STABN Raden Wijaya Wonogiri, Jawa Tengah. Caliadi sampaikan kebijakan 2022 bahwa STABN Raden Wijaya harus fokuskan pembangunan di kawasan Candi Borobudur.
"Saya sampaikan beberapa kebijakan kami untuk tahun 2022, saya ingin STABN Raden Wijaya fokuskan pembangunannya di kawasan Candi Borobudur. Hal ini tentu untuk mendukung dan memfasilitasi Candi Borobudur sebagai Destinasi Spiritual Umat Buddha Dunia," tuturnya di hadapan peserta rapat, (25/03).
Selain itu, Caliadi juga sampaikan bahwa anggaran tahun 2022 akan difokuskan pada hal tersebut.
"Kebijakan 2022 bahwa ada beberapa bantuan yang harus dihentikan antara lain Bantuan untuk STAB Swasta, Bantuan Penelitian, dan Bantuan S3 yang baru masuk. Anggaran akan difokuskan untuk pengadaan tanah di wilayah Borobudur," lanjutnya.
Oleh karenanya, Caliadi arahkan agar seluruh jajaran STAB berinovasi dan mendukung hal tersebut.
"Semua jajaran Sekolah Tinggi berinovasi dan mendukung bahwa STAB N Raden Wijaya, kita arahkan ke kawasan Candi Borobudur," arahnya.
Caliadi juga menyampaikan 3 (tiga) aspek program prioritas pemerintah, yaitu:
1. Terkait dengan Pemasangan Chatra Candi Borobudur, dan Presiden akan mengundang Raja Kamboja -- akan menjadi pamor atau aura Borobudur bagi dunia Internasional
2. Penataan Candi Borobudur sebagai Destinasi Super Prioritas Presiden
3. Borobudur menjadi destinasi spiritual umat Buddha Dunia sekaligus sebagai tempat ibadah umat Buddha Dunia
Hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Ditjen Bimas Buddha (Nyoman Suriadarma) beserta jajarannya, dan dari STABN Raden Wijaya (Prof. Dr. Hesti Sadtyadi) selaku Ketua dan Wakil Ketua serta Tim.