Jepara (Bimas Buddha) ---------- Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 TB Tahun 2023 se-Karesidenan Pati yang diselenggarakan oleh Persatuan Umat Buddha Kabupaten Jepara.
Melalui kesempatan tersebut Dirjen mengajak umat Buddha untuk bersama-sama ciptakan penguatan kehidupan masyarakat moderat sebagaimana merupakan wujud penerapan moderasi beragama yang menjadi salah satu dari 7 program prioritas Kementerian Agama.
“Penguatan kehidupan masyarakat kehidupan beragama yang bisa menerima konstitusi serta komitmen kebangsaan yaitu Pancasila dan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI merupakan satu kesatuan yang wajib kita tanamkan dalam diri kita,” papar Dirjen di Jepara, Selasa (06/06/2023).
“Demikian pula, kita harus bisa mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang sebagai bentuk anti kekerasan yang terjadi selama ini,” imbuh Dirjen.
Menurutnya dengan bersama-sama merupakan wujud terbangunnya toleransi.
“Bahwa dengan kita bersama-sama, hal itu merupakan wujud terbangunnya toleransi,” terangnya.
Supriyadi menambahkan, bahwa dengan bisa menerima adat istiadat serta budaya, harapan untuk kehidupan masyarakat rukun dan harmonis dapat terwujud.
“Untuk dapat hidup harmonis juga perlu diadakan pengembangan dalam diri setidaknya tanamkan nilai-nilai kerelaan, kesabaran serta keikhlasan,” pungkasnya seraya membacakan Serat Wedhatama syair 42-43.
Hadir memberikan Dhammadesana, Bhikkhu Dhammasubho Mahathera dalam kesempatan tersebut mengajak umat Buddha untuk selalu mencintai budaya leluhur sesuai dengan tema acara yakni “Menumbuhkan dan Meningkatkan Cinta Adat Budaya Leluhur”.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah Taslim Syahlan mengungkapkan bahwa umat Buddha terkhusus di Jawa Tengah mempunyai toleransi yang luar biasa.
Dikatakannya hal tersebut nampak ketika baru-baru ini masyarakat menyambut rombongan para bhikkhu yang melaksanakan Thudong.
“Karena itu, saya mengucapkan terima kasih pada para bhikkhu dan seluruh umat Buddha telah meyakinkan dunia bahwa Indonesia aman, masyarakatnya rukun,” imbuhnya.
Sementara PJ. Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam kesempatannya menyampaikan bahwa terkait kehidupan umat beragama di Jepara, Pemerintah Kabupaten Jepara memposisikan semua agama dan umat beragama sebagai kesatuan potensi yang sangat besar bagi pembangunan.
“Semua dirangkul, semua diberi ruanh yang adil dan cukup agar bisa berkembang menjadi agen-agen pembangunan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pesan bahwa peringatan Waisak hendaknya dijadikan momentum untuk mempererat kebersamaan dan kerukuan umat beragama di Jepara untuk mewujudkan umat yang lebih sejahtera.
Acara diikuti oleh masyarakat Donorojo, serta umat Buddha dari Jepara, Pati, Kudus, Rembang, Grobogan, dan Blora.