Karawang (Bimas Buddha) ------------ Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menghadiri peringatan Hari Asadha yang digelar di kompleks Candi Jiwa, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (26/7/2025). Kegiatan diawali dengan prosesi Puja dari Candi Jiwa menuju Candi Blandongan yang diikuti dengan penuh khidmat oleh para Bhikkhu dan umat.
Dalam sambutannya, Supriyadi menegaskan bahwa pemanfaatan situs cagar budaya untuk kepentingan keagamaan merupakan bagian dari amanat undang-undang, dan Ditjen Bimas Buddha bersama Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi tengah merumuskan konsep pemanfaatan candi-candi sebagai sarana religius umat Buddha. Hal ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman akan sejarah dan peradaban Buddha yang pernah berjaya di Nusantara.
“Mudah-mudahan candi-candi yang punya sejarah peradaban agama Buddha, dapat kita pergunakan untuk mengingat kembali atas peran serta kejayaan kita semua dalam membangun Nusantara ini. Semoga dengan kegiatan itu, kita semua akan tergerak dan semakin meningkat kualitas kita dalam hal pemahaman Buddha Dhamma,” ujarnya.
Supriyadi mengingatkan bahwa Dharma adalah perekat keberagaman umat Buddha, bukan untuk diklaim sebagai kebenaran tunggal, melainkan menjadi jalan menuju kebahagiaan dan pembebasan dari belenggu batin.
“Dengan dharma itulah kita disatukan. Jangan kemudian kita mengklaim atau menyatakan hanya yang diyakinilah kebenarannya itu, tapi sesungguhnya dharma itulah yang harus menjadi pengikat kita, yang menyatukan kita dalam berbagai tradisi-tradisi yang ada. Buddha dharma ada adalah untuk kebahagiaan kita bersama. Orang bahagia tentu akan meninggalkan semua belenggu-belenggu yakni dosa, moha, lobha dan irsia,” jelas Dirjen.
Dalam kesempatan tersebut, Supriyadi juga mengajak umat untuk memahami ajaran Buddha secara mendalam, tidak hanya sebagai pengetahuan, tetapi juga sebagai dasar etika dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, keberadaan umat Buddha di kompleks Candi Jiwa ini bukan untuk menunjukkan siapa yang terbaik, tetapi sebagai bentuk pemaknaan terhadap nilai-nilai luhur warisan peradaban Buddha.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Pengurus Daerah Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) Jawa Barat dan diikuti ratusan umat dari berbagai daerah. Hadir pula 23 Bhikkhu Sangha, Ketua Tim Kerja Perlindungan Cagar Budaya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Jawa Barat, Soni Prasetia Wibawa, serta Ketua PD KBI Jawa Barat, Suherman. Khotbah Dhamma disampaikan oleh YM. Bhikkhu Pannajoto Badrabodhi Thera.
Peringatan Asadha Puja 2569 BE ini menjadi momentum yang menguatkan kembali nilai-nilai kebajikan, sejarah, dan semangat pelestarian warisan budaya serta spiritualitas umat Buddha di Indonesia.